Kamis 07 Sep 2017 08:18 WIB

Ini Pendekatan yang Baik untuk Anak Korban Kejahatan Seksual

Rep: Desy Susilawati/ Red: Winda Destiana Putri
  Aksi kampanye menentang kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (29/1).   (Republika/ Tahta Aidilla)
Aksi kampanye menentang kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (29/1). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini beredar berita kasus anak TK Mexindo di Bogor yang diketahui menjadi salah satu korban diperlakukan tidak menyenangkan oleh penjaga sekolahnya. Ini tentu saja membuat para orang tua merasa khawatir dengan anak-anaknya.

Mereka akan bingung bagaimana cara mengembalikan kepercayaan diri anak bila mereka sudah terlanjur menjadi korban pedofilia? Perlindungan seperti apa yang mereka dapatkan jika sudah terlanjur menjadi korban?

Menurut Psikolog Seto Mulyadi, apabila anak sudah terlanjur menjadi korban kejahatan seksual para pedofilia, orang tua harus mendekap anaknya, memeluk, kalau perlu berani meminta maaf kalau selama ini kurang waspada, kurang menjaga. Lalu kerjasama dengan psikolog, lakukan terapi dengan psikologi, harus ditreatment salah satunya dengan pelukan.

"Kalau tidak segera diobati, itu akan menimbulkan cacat, trauma ini akan cacat dan akan terus berkembang sampai masa dewasa, itu bisa fight yaitu anak jadi agresif, mudah marah atau sebagainya. Bisa jadi anak malah jadi fly, terbang, ya udah lepas bodo amat enggak peduli dan sebagainya," jelasnya kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Selain itu, menurutnya lingkungan juga tidak boleh mengucilkan korban. Justru korban harus dilindungi, ibaratnya dirangkul kembali, bahwa selama ini kita mungkin lengah, terlalu sibuk dengan yang lain, jadi kurang peduli. Jangan pernah sekalipun menyalahkan anak misalnya dengan mengatakan "Kamu juga mau sih, kok enggak ngomong,". Menurutnya itu sangat tidak bijaksana sikap seperti itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement