Selasa 05 Sep 2017 09:55 WIB

Pakar: Anak Perlu Belajar dari Kegagalan

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Winda Destiana Putri
Kurang lebih 50 persen tumbuh kembang anak ditentukan pada dua tahun pertama kehidupan. Karenanya pemantauan perlu dilakukan sejak awal.
Foto: pixabay
Kurang lebih 50 persen tumbuh kembang anak ditentukan pada dua tahun pertama kehidupan. Karenanya pemantauan perlu dilakukan sejak awal.

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orang tua ingin anaknya jadi yang terbaik, kalau bisa dalam segala hal. Ternyata, ambisi itu tidak selamanya berdampak positif bagi tumbuh kembang anak secara fisik maupun psikologis yang menyiapkan kedewasaan dirinya kelak.

Konsultan Carole Ann Rice beranggapan, anak perlu belajar dari sejumlah kegagalan. Perempuan yang berdomisili di London, Inggris, itu menyarankan agar orang tua tidak bersikap perfeksionis dan tidak meminta anak mengerjakan segala hal dengan sempurna.

"Saya pernah menghadapi seorang ibu yang mengikutkan anak laki-lakinya yang berusia delapan tahun dalam 11 kegiatan ekstra kurikuler di sekolah dan serius berharap anaknya bisa menguasai semua bidang itu," kata Rice.

Sang ibu tidak sadar bahwa tuntutan itu membebani anak dan malah mengklaim putranya menikmati semuanya. Padahal, kata Rice, beragam tuntutan kepada anak di usia dini dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, termasuk takut untuk gagal dan rasa tidak percaya diri.

Pakar yang sering membagikan kiat bahagia dan motivasi hidup itu menganjurkan orang tua membiarkan anak bebas berkreasi. Ia percaya, di mana ada orang tua yang menganut perfeksionisme, di situ ada anak yang menyimpan rasa malu ketika tidak cukup baik melakukannya.

Tidak sedikit kliennya yang semasa kecil unggul dalam segala hal kemudian terpuruk di usia dewasa dan merasa kehilangan identitas. Penulis buku Find Your Dream Job pada 2009 itu mengatakan, peran orang tua sejak dini yang bisa menghindarkan situasi tersebut.

"Setiap orang harus belajar dari kegagalan, bahwa tidak semua hal dalam hidup bisa dikendalikan. Manusia tidak selalu tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dan menerima bahwa itu semua masih misteri adalah kunci," kata Rice, dikutip dari laman Express.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement