Ahad 03 Sep 2017 14:15 WIB

Syaharani Kolaborasikan Jaz dengan Kuntulan Khas Banyuwangi

Syaharani
Syaharani

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Penyanyi Syaharani tampil di ajang "Banyuwangi Beach Jazz Festival (BBJF) 2017" yang mengolaborasikan musik jaz dengan musik kuntulan khas Banyuwangi di Pantai Cacalan, Sabtu (2/9) malam. Pada ajang tahunan itu Syaharani and Queenfireworks sukses membawakan beragam subgenre musik jaz, mulai etnik, swing, dan rock n roll. Saat Syaharani berkolaborasi dengan kesenian khas Banyuwangi, kuntulan, terlihat lebih seru dan menghasilkan suguhan musik yang unik nan asyik.

Penampilan kolaborasi itu diawali dari munculnya puluhan penabuh kendang kuntulan dari kursi penonton menuju panggung. Mereka menabuh kendang dengan rancak menampilkan harmoni perkusi.

Sementara di atas panggung, Syaharani langsung menyambut mereka dengan menyanyikan lagu daerah Banyuwangi "Padang Ulan". Suara rancak rebana dan aransemen musik jaz pun menyatu di atas panggung di pinggir pantai.

Tak hanya dengan Kuntulan, Syaharani juga beradu suara dengan penyanyi senior seni-tradisi Banyuwangi Temu. Keseruan pun terus berlanjut kala Syaharani bernyanyi lagu jaz bersama puluhan siswa-siswi SMA 1 Giri Banyuwangi. Anak-anak anak muda daerah itu bernyanyi mengiringi membawakan lagu berjudul "Picnic to The Sky" dengan enerjik.

"Saya sangat bersemangat tampil bersama adik-adik SMA di sini, semoga akan semakin banyak anak muda Banyuwangi yang terlibat dan sukses di dunia musik," kata Syaharani di atas panggung.

Syaharani juga membawakan beragam lagu, seperti "Arisan Hujan" secara Swing, serta jaz rock n roll berjudul "Coffe Morning". Lagu ini merupakan salah satu hits yang pembuatan video klipnya dilakukan di berbagai lokasi wisata di Banyuwangi, seperti Gunung Ijen dan Pulau Merah. "Pariwisata Banyuwangi memang keren. Saya sering dengar di Jakarta," ujar Syaharani.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan selamat atas pergelaran Banyuwangi Beach Jazz Festival 2017. "Selamat menikmati sajian Jaz pantai. Semoga di lokasi yang baru ini, di Pantai Cacalan, bisa memberi hiburan yang menyenangkan," kata Anas malam itu.

"Ajang event tourism seperti ini berpotensi memperpanjang siklus kunjungan wisatawan di Banyuwangi, yang otomatis menambah masa tinggal wisatawan dan belanja mereka," kata Anas.

Sejak 2013, ajang Jaz Pantai Banyuwangi biasanya digelar di Pantai Boom. Namun, karena saat ini di Pantai Boom sedang dilakukan penataan untuk pembangunan dermaga yacht internasional, Jaz Pantai dipindahkan ke Pantai Cacalan.

Sesuai namanya, ajang ini memang menjadikan lansekap pantai sebagai ciri utamanya. Pergelaran ini didesain sedemikian rupa agar penonton bisa menikmati musik dalam suasana pantai. Di deretan depan panggung, disediakan tempat duduk warna warni untuk para penonton. "Asyik juga nonton jaz pantai ini. Nonton jaz sambil menikmati udara pantai yang segar, ada suara ombak," ujar Dias Satria, penonton asal Malang.

Pantai Cacalan yang masuk Kecamatan Kalipuro ini memiliki pemandangan yang cukup eksotis. Pohon kelapa menjadi penanda suasana pantai tropis. Siluet bukit dan gunung Pulau Bali seolah menjadi lukisan yang melatar belakanginya panggung. Potensi inilah yang dalam satu tahun terakhir fokus dikembangkan menjadi lokasi wisata baru di seputaran pusat kota Banyuwangi.

Panggung "Banyuwangi Beach Jazz Festival" ini dimulai sejak sore dengan menampilkan Sanskerta band dan dua band pelajar Banyuwangi yang terpilih lewat kompetisi Student Jazz Festival. BBJF sendiri merupakan bagian dari rangkaian Banyuwangi Festival 2017 yang digelar setiap tahun. Selain BBJF, nuansa musik jaz lain bakal digelar di kaki Gunung Ijen pada ajang "Banyuwangi Ijen Summer Jazz", 6-7 Oktober.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement