Selasa 29 Aug 2017 10:48 WIB

Bukan Solo, Ini Sebenarnya Daerah Asal Dono

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2
Foto: Shelbi Asrianti / Republika
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Almarhum Wahyu Sardono atau Dono Warkop selama ini diketahui lahir di Solo pada 30 September 1951. Namun, Indro yang merupakan rekan satu grup lawaknya, mengatakan sang komedian sebenarnya berasal dari Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

"Bayangkan beliau dulu pergi sekolah naik sepeda dari Delanggu ke SMAN 3 Solo yang jaraknya puluhan kilometer," ujar Indro saat jumpa penggemar di The Park Mall, Solo, Senin (28/8), mengenang perjuangan Dono mengenyam pendidikan.

Begitu lulus SMA, Dono menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial & Politik, Jurusan Sosiologi, Universitas Indonesia. Usai menamatkan studi, ia juga mengajar sebagai dosen di jurusannya, menjadi penyiar radio, dan tergabung dalam grup lawak legendaris Warkop DKI.

Indro mengatakan, dirinya mengenal Dono dan Kasino saat sudah menjadi mahasiswa. Pada zaman belum ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kedua almarhum yang sama-sama aktivis telah berani menyuarakan hak rakyat dengan mengenakan kaus "We Fight for Clean Government".

Lewat film terbarunya, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2, kritik serupa juga disuarakan Indro bersama generasi baru pemeran Warkop. Sejumlah dialog sarat "sentilan warung kopi" khas Warkop disisipkan untuk meledek birokrasi dan fenomena sosial lain.

Untuk kegiatan promosi film, Indro bersama pemeran film yaitu Abimana Aryasatya, Vino Bastian, dan Tora Sudiro, menggelar tur lima kota dalam satu hari pada Senin (28/8). Salah satunya adalah Solo, selain Kota Makassar, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta.

Tim tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Boyolali, sekitar pukul empat sore dan segera disambut penggemar yang mayoritas berbusana batik. Salah satunya adalah Vicki Engga Septiawan yang rela menanti idolanya sejak siang hari.

"Dari jam satu siang sudah kumpul di pusat perbelanjaan The Park, jam setengah empat berangkat ke bandara. Suka banget, nunggu-nunggu filmnya, dari bagian pertama sudah lucu banget," kata Vicki yang memakai busana batik dan blangkon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement