Senin 09 Sep 2019 12:04 WIB

Warkop DKI Hadirkan Pemain Baru untuk Jaring Milenial

Indro Warkop mengawal jalannya proses Warkop DKI Reborn sejak awal.

Rep: Erik Iskandarsjah/ Red: Indira Rezkisari
Para pemeran Warkop DKI Reborn bersama Indro Warkop.
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Para pemeran Warkop DKI Reborn bersama Indro Warkop.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film Warkop DKI telah hadir dalam tiga generasi. Setelah sebelumnya diperankan juga oleh Tora Sudiro, Vino Bastian dan Abimana, kini film soal Dono, Kasino dan Indro itu kembali hadir dengan pemain-pemain baru.

Sutradara Warkop DKI Reborn, Rako Prijanto mengatakan, pemain baru seperti Aliando, Adipati Dolken dan Randy Danishta sengaja dihadirkan agar dapat membuat film ini menjadi lebih segar. “Kami sengaja melakukan penggantian pemain agar teelihat lebih segar. Selain itu, hal ini dilakukan juga agar film ini dapat menjaring penonton dari generasi milenial,” kata Rako dalam mega premier di Jakarta akhir pekan lalu.

Baca Juga

Selain hadir dengan pemeran yang kekinian, film dari Falcon Pictures yang mulai tayang pada 12 September itu juga hadir dengan banyolan-banyolan yang kekinian. Hal itu pun juga sengaja dihadirkan agar generasi kekinian juga dapat merasakan banyolan yang satu frekuensi dengan para generasi milenial.

“Film ini hadir dalam perpaduan linimasa yang beragam. Sehingga film ini dapat diterima oleh milenial namun tetap dalam kerangka cerita sebagai film Warkop DKI,” ujarnya. Karena itu Rako menuangkan film ini dalam blueprint yang ada dan dengan storyline yang utuh.

Ia pun mengaku, film ini juga terinspirasi pada film di era awal-awal Warkop DKI. Rako memang sangat suka dengan film-film Warkop DKI pada tahun 80-an.

Kehadiran film lintas generasi ini pun tentu juga memberikan tantangan tersendiri bagi para pemeran. Aliando mengatakan, ia haru melakukan sejumlah upaya agar dapat mempelajari karakter yang ia perankan.

“Saya banyak-banyak menonton film Warkop DKI. Cara itu saya lakukan untuk mempelajari soal logat dan gestur,” kata Aliando yang berperan sebagai Dono.

Selain itu, ketiga pemain itu juga sangat terbantu oleh kontribusi langsung dari Indro Warkop. Pasalnya, Indro secara konsisten selalu memberikan masukan terkait penekanan karakter dan gestur sehingga para pemeran dapat lebih mudah saat melakoni peran sebagi Dono, Kasino dan Indro.

Indro Warkop mengatakan, hal yang paling ditekankan pada seluruh pemeran adalah pendalaman karakter dan gestur. Kalau soal logat bahasa, ia mengaku, itu adalah hal yang sulit.

“Jadi wajar jika logatnya berbeda. Tapi yang penting karakter dan gesturnya dapat mendekati aslinya. Saya ingin film ini seperti James Bond yang tetap memiliki ciri khas meski diperankan oleh orang yang berbeda-beda,” kata Indro.

Total, film ini memakan waktu proses syuting selama delapan bulan. Indro pun sudah mulai mengawal jalannya pembuatan film sejak proses reading.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement