REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Komedian Sogi Indra Dhuaja mengajak para ayah di Tanah Air memberikan dukungan kepada pasangan mereka agar bisa menyusui bayi karena dalam Air Susu Ibu (ASI) terdapat kandungan yang penuh manfaat.
"Jadi ayah ASI itu simpel cukup dengan memberikan dukungan kepada istri untuk memberikan minuman itubagi bayi," kata dia di Padang, Sabtu (26/8).
Ia menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara pada talkshow dengan tema "Ayo Dukung Ibu Menyusui" bersama Konselor Menyusui AIMI Pusat Lianita Prawindarti diselenggarakan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumatera Barat dalam rangkaian kegiatan AIMI Breastfeeding Fair.
Menurut dia dukungan kepada istri saat menyusui tidak akan tergantikan karena hal itu merupakan sesuatu yang amat berharga. "Dukungan yang diberikan mulai dari membahagiakan istri, membantu keperluannya hingga mencari ilmu seputar menyusui dan ASI," ujar dia yang merupakan salah seorang founder Ayah ASI.
Ia menceritakan pengalaman ketika sang istri mengandung anak pertama saat itu istrinya berencana memberikan ASI ekslusif kepada buah hati setelah lahir. "Waktu itu saya jawab ok sip, padahal belum ngerti apa-apa itu ASI ekslusif, akhirnya diajak istri untuk belajar," ujarnya.
Kemudian ketika anak pertama Sogi lahir ia meskipun mengalami sedikit kendala karena ASI istrinya tidak banyak, akhirnya pada anak kedua istrinya sukses menyusui.
Ia mengakui saat ini belum semua laki-laki peduli terhadap ASI karena itu akhirnya bersama sejumlah teman menulis buku tentang Catatan Ayah ASI bertujuan memberikan pemahaman kepada para bapak manafaat dan pentingnya ASI. "Kalau yang menulis para bapak kan lebih nyambung bahasanya, soalnya sesama laki-laki itu komunikasi lebih mudah," ujarnya.
Kepada para suami maupun calon suami ia mengajak untuk belajar dan memperdalam ilmu tentang ASI lewat buku buku hingga seminar dan akan lebih baik membekali diri sebelum menikah. "Memberikan ASI pada bayi juga lebih hemat dibandingkan membeli susu formula," kata dia.
Ia merasa prihatin dengan mereka yang bekerja mati-matian untuk membeli susu formula sementara kondisi kehidupan sulit. "Memang dengan menyusui harus beli perlengkapan seperti pompa, botol, hingga lemari pendingin tapi itu adalah investasi yang bisa dimanfaatkan kembali, tapi kalau beli susu formula ya cuma dapat kaleng ," jelasnya.
Sogi merasakan betul kalau dulu tidak membantu istrinya memberikan ASI mungkin dua buah hatinya yang sudah mulai besar tidak akan sedekat ini hubungannya saat ini. "Dukungan ASI itu sarana membangun kedekatan dengan anak, percayalah itu tidak lama, kalau mereka sudah besar sulit mencari sarana kedekatan ayah dengan anak," ujarnya.
"Oleh sebab itu mari manfaatkan waktu yang sebentar itu dalam rangka membangun hubungan psikologis dengan anak, sebab setelah mereka besar akan punya dunia sendiri," tambah dia.
Sementara Konselor Menyusui AIMI Pusat Lianita Prawindarti menyarankan agar pasangan yang ingin memberikan ASI kepada bayi mencari fasilitas kesehatan yang proASI sejak awal. Ia menyampaikan ciri-ciri fasilitas kesehatan yang mendukung ASI adalah menyedikan fasilitas inisiasi menyusui dini, tidak memasang display susu formula, tidak menyediakan ruang rawat bayi bersama karena ibu dan bayi ditempatkan dalam satu ruangan. "Saat ini di Indonesia rumah sakit yang pro ASI memang masih sedikit," sebut dia.
Ia mengatakan ASI merupakan hak bayi dan itu bukan hanya tugas ibu melainkan juga butuh dukungan suami agar istrinya sukses menyusui.