REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dalam ranah kuliner Nusantara, sayur asem tergolong sebagai masakan rumahan yang punya banyak peminat. Rasanya yang asam segar dipadukan dengan gorengan dan sambal adalah pereda yang ampuh bagi perut yang keroncongan. Di antara banyaknya jenis sayur asem, sayur asem Betawi adalah salah satu sajian yang banyak diminati.
Pakar kuliner Ari Parikesit membagikan beberapa tips agar sajian sayur asem Betawi makin menggoda selera. Sayur asem Betawi mengandung rasa asam yang bersumber dari asam Jawa muda dan asam kandis.
"Ketika memasak sayur asem Betawi, keduanya dimasukkan namun dalam kondisi setengah matang asam Jawa muda diangkat lalu ditumbuk," jelas Ari dalam acara Santap Mantap Day, Selasa (22/8).
Setelah ditumbuk, asam Jawa muda kembali dimasukkan ke dalam air kuah yang mendidih. Penumbukan tersebut bertujuan mengeluarkan rasa asam yang lebih kuat.
Di samping itu, memasak sayur asem Betawi tak akan lengkap tanpa kehadiran oncom sebagai bumbunya. "Oncom jangan dihancurkan, cukup dipotong lalu dimasukkan ke air bersama bumbu-bumbu lainnya," imbuh pria berbadan subur ini.
Ciri khas lain pada sayur asem Betawi adalah penggunaan jengkol bewe. Jengkol bewe adalah jengkol yang ditanam selama sepekan sebelum dimasak menjadi sayur asem.
Sayur-sayuran keras seperti melinjo, nangka muda, kacang tanah, jagung manis, dan jengkol bewe dimasukkan lebih dulu daripada sayur yang sifatnya lebih lunak. Saat sayuran tersebut dalam kondisi akan matang, barulah dimasukkan sayuran empuk seperti terong, kacang panjang, dan paria.
"Dengan demikian kerenyahan sayuran terjaga dan tidak ada yang terlalu matang," ungkap Ari Parikesit.