Rabu 23 Aug 2017 13:01 WIB

Sayur Asem Legendaris Haji Masa yang Wajib Dicoba

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Sayur asem Betawi H. Masa dikenal akan kelezatannya. Ciri khas sayur asem di H. Masa yang menjadi daya tarik adalah penggunaan jengkol bewe serta kecipir.
Foto: Republika/Christiyaningsih
Sayur asem Betawi H. Masa dikenal akan kelezatannya. Ciri khas sayur asem di H. Masa yang menjadi daya tarik adalah penggunaan jengkol bewe serta kecipir.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sayur asem merupakan salah satu sajian kuliner yang sangat sederhana bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat Betawi. Kesederhanaan sayur asem ini selalu mengingatkan siapapun akan nikmatnya masakan rumahan. Salah satu rumah makan yang terkenal akan kelezatan sayur asemnya adalah rumah makan sayur asem Betawi Haji Masa.

Ciri khas sayur asem di Haji Masa yang terletak di kawasan Pondok Jaya, Tangerang Selatan, sehingga menjadi daya tarik adalah penggunaan jengkol bewe serta kecipir. Jengkol bewe adalah jengkol yang ditanam terlebih dahulu sebelum dimasak. Menurut Mpok Yuli, generasi kedua penerus rumah makan sayur asem Haji Masa, jengkol bewe menghasilkan aroma yang berbeda dibandingkan jengkol biasa.

Semangkuk sayur asem segar dijual dengan harga Rp 10 ribu. Berkat konsisten menjaga cita rasa, rumah makan yang sudah berdiri sejak 1980-an ini selalu dibanjiri pengunjung setiap hari. "Kami memperhatikan tingkat kematangan sayuran untuk menjaga tekstur sayuran tetap renyah dan tidak terlalu matang," jelas Mpok Yuli saat ditemui dalam acara Santap Mantap Day, Kamis (22/8).

Republika.co.id ikut mencicipi sayur asem Betawi khas Haji Masa yang legendaris ini. Saat pertama kali menyesap kuahnya, rasa asam yang tajam langsung menyambut. Rasa asam yang tebal ini karena ada dua macam sumber asam dalam resepnya, yakni asam muda dan asam kandis.

Semangkuk sayur asam berisi aneka sayuran. Kacang panjang, kacang bogor, jagung manis, jagung muda, nangka muda, terong, kecipir, dan paria berpadu menggoyang lidah. Rasa pahit yang biasanya melekat pada paria tidak ditemui pada sayur asem H. Masa.

Santap siang makin mantap karena suapan sayur asem ditemani dengan tempe goreng, bakwan udang, lalapan, dan sambal. Menurut pakar kuliner Ari Parikesit, hidangan sayur asem yang disajikan dengan lauk serba goreng dan sambal sudah menjadi semacam pakem utamanya di Pulau Jawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement