Kamis 10 Aug 2017 15:58 WIB

Wisata Halal, Ini Bisnis yang Paling Menjanjikan

Makanan halal
Foto: ist
Makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Konsep wisata halal kini mulai gencar kembali dikampanyekan di Sumatra Barat. Negeri Minangkabau semakin berbenah dengan berbagai fasilitas penunjang industri pariwisata halal, termasuk tersedianya hotel yang bernuansa syariah, tempat ibadah yang nyaman, hingga tersedianya sentra-sentra kuliner halal yang memuaskan lidah.

Bagi para investor, barangkali berkembangnya konsep wisata halal di Sumbar bisa menjadi peluang untuk memperluas pasar. Namun bisnis apa yang paling menjanjikan untuk dibangun di Sumbar, kaitannya dengan wisata halal?

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BKPM PPT) Provinsi Sumatera Barat Maswar Dedi menyebutkan, hingga kini usaha kuliner halal masih menjadi yang paling diminati sekaligus tumbuh paling pesat di Sumatra Barat. Namun hingga kini, kompetisi usaha kuliner halal di Sumatra Barat masih lebih banyak didominasi oleh pemain-pemain lama.

Maswar menyebutkan, peluang bisnis kuliner halal di Sumbar sebetulnya butuh inovasi dari para penanam modal. Apalagi, nama Sumbar dengan Kota Padang-nya semakin dikenal setelah beberapa kali dinobatkan sebagai salah satu destinasi halal dunia. BKPM mencatat, Malaysia dan Singapura menyumbangkan jumlah pelancong terbesar bagi industri wisata di Sumatra Barat.

"Tingginya minat turis asing yang Muslim membuat peluang wisata halal di Sumbar semakin besar. Untuk kuliner butuh kreativitas untuk berkembang. Meski seperti rendang, namanya sudah mendunia lebih dulu," ujar Miswar, Kamis (10/8).

BKPM PPT Sumatra Barat mengimbau kepada pengusaha kuliner di Padang dan kota-kabupaten lainnya di Sumatra Barat untuk memasang logo halal. Meski pada dasarnya makanan yang disajikan memang halal, namun pemasangan logo halal akan memantapkan hati pengunjung sekaligus menaikkan level Sumbar sebagai destinasi wisata halal.

"Kami imbau RM untuk cantumkan rekomendasi halal di produk makanan mereka. Ini menjadi daya tarik tersendiri," katanya.

Bicara soal potensi investasi yang ditarik dalam industri wisata halal, Maswar mengaku belum ada hitungan pasti. Hanya saja menurutnya, jumlah perkembangan investasi di industri kuliner berkembang lebih pesat sejalan dengan pembangunan hotel dan destinasi wisata baru di Sumatra Barat. Apalagi dikenal pengertian bahwa di mana ada lokasi wisata, maka akan muncul sentra kuliner baru.

"Misalnya di Padang saja saya pikir RM Sederhana, Lamun Ombak kan sudah diprioritaskan untuk mendukung wisata halal," ujar Maswar.

Dinas Pariwisata Sumatra Barat mencatat, Sumatra Barat berpotensi mendapat cipratan dari uang yang bergulir dalam konsep "halal tourism." Di tahun 2014 saja, pasar wisata halal dunia mencakup 108 juta orang dengan potensi ekonomi hingga 145 miliar dolar AS. Dari angka tersebut, 26,1 miliar dolar di antaranya dibelanjakan pelancong untuk kuliner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement