Selasa 08 Aug 2017 21:11 WIB

Angklung Siap Memikat Arab Saudi

Angklung
Foto: Blogspot.com
Angklung

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sebanyak 80 warga Indonesia mengikuti pelatihan angklung dan arumba di Balai Nusantara Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah. Para peserta tampak antusias mempelajari cara memainkan alat musik tradisional yang sejak tahun 2010 telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh lembaga PBB di bidang Pendidikan, Sains dan Budaya, UNESCO.

“Angklung adalah warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia. Tugas kita sebagai orang Indonesia di luar negeri untuk melestarikan dan memperkenalkannya kepada masyarakat asing terutama warga Arab Saudi,” demikian ujar Konsul Jenderal RI Jeddah Mohamad Hery Saripudin dalam keterangan pers diterima Republika.co.id, Selasa (8/8).

Keberadaan perangkat angklung dan arumba yang dimainkan oleh warga Indonesia di Saudi ini merupakan hasil kerja sama KJRI Jeddah dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank BJB. Hadi Hidayat, pelatih angklung profesional khusus didatangkan ke Jeddah untuk melatih warga masyarakat Indonesia memainkan angklung dan arumba selama sepuluh hari ke depan.

Dengan lincah para peserta menggetarkan angklung sesuai dengan aba-aba yang dipimpin oleh Hadi. Lagu anak-anak seperti 'Cicak-Cicak di Dinding' serta lagu barat 'Can't Help Falling in Love With You' memeriahkan gedung Wisma Nusantara.

“Senang banget bisa main angklung di sini, bangga punya alat musik tradisional yang unik. Latihan angklung ini bagus buat pengetahuan tambahan masyarakat untuk memperkenalkan budaya bangsa Indonesia kepada masyarakat asing seperti warga Saudi," ujar Amininah masyarakat Indonesia yang kesehariannya bekerja sebagai guru Sekolah Indonesia Jeddah.

Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Jeddah, Soekarno menyampaikan pelatihan ini merupakan pelatihan training for trainer. Diharapkan setelah pelatihan ini masyarakat Indonesia bisa berlatih secara rutin di KJRI.

“Nanti setiap ada kegiatan seperti festival budaya dan promosi ekonomi Indonesia di wilayah KJRI Jeddah, angklung akan menjadi salah satu alat untuk mengundang ketertarikan orang-orang Saudi terhadap Indonesia,” demikian tutup Sukarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement