Selasa 01 Aug 2017 09:01 WIB

Ketahui Ini untuk Bantu Penyandang Autisme di Ruang Publik

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
Penyandang disabilitas dari berbagai elemen melakukan aksi longmarch saat melakukan aksi damai di Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (18/8).   (RepublikaTahta Aidilla)
Penyandang disabilitas dari berbagai elemen melakukan aksi longmarch saat melakukan aksi damai di Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (18/8). (RepublikaTahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, Penyandang autisme memiliki sejumlah kelebihan sensorik sehingga cara mereka berinteraksi kerap berbeda dari orang kebanyakan. Tidak jarang hal tersebut menimbulkan kecanggungan atau membuat kehadiran mereka di ruang publik menjadi pusat perhatian.

Lembaga Autistik Nasional Inggris membagikan sejumlah kiat bagi masyarakat luas untuk memahami hal tersebut. Berikut hal-hal yang perlu diketahui untuk membantu memudahkan interaksi dengan penyandang autisme di ruang publik.

- Meltdown

Meltdown adalah kondisi di mana orang dengan autisme mengamuk (berteriak dan menjerit) karena terlalu banyak rangsangan yang masuk ke indranya. Saat mendapati kondisi demikian, Anda disarankan untuk tidak menghakimi, tetap bersikap sabar, menanyakan kondisi, dan memberi mereka ruang.

- Perubahan tak terduga

Rutinitas adalah hal krusial bagi penyandang autisme sehingga mereka sering kebingungan ketika menghadapi perubahan tidak terduga. Jika Anda kebetulan mengetahui potensi perubahan itu, tidak ada salahnya memperingatkan mereka terlebih dahulu.

- Kecemasan sosial

Mereka yang mengidap autisme bisa tertekan saat mencoba memahami apa yang dimaksud orang lain dalam interaksi sosial. Sangat penting untuk menunjukkan dengan jelas apa yang kita maksud dan mengajak mereka terlibat dalam kegiatan bersama.

- Waktu memproses

Ketika mendapat terlalu banyak informasi, penyandang autisme membutuhkan lebih banyak waktu untuk melakukan penyaringan. Beri mereka kesempatan, ajukan pertanyaan dengan sesederhana mungkin, ulangi atau tuliskan jika belum mendapat respons.

- Sensor berlebihan

Seperti telah disebutkan, penyandang autisme amat sensitif karena sensor berlebihan yang mereka miliki akibat cahaya lampu, suara, bau, dan penglihatan. Beri ruang jika mereka tampak sedang kebingungan dengan diam, mematikan musik, dan meredupkan cahaya, dilansir dari laman Glasgow Live.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement