REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kasus perundungan pada anak marak terjadi belakangan ini. Celakanya, pelaku dan korban masih terbilang anak-anak. Psikolog Anak dan Remaja, Astrid WEN, mengatakan ada banyak hal yang menyebabkan anak-anak melakukan perundungan. Salah satunya pola asuh orang tua mereka di rumah.
Anak yang terbiasa mendapatkan pola asuh tidak baik, seperti sering mendapatkan kekerasan baik fisik maupun verbal, sering menjadi sasaran amarah orang tua, mereka cenderung akan melakukan hal yang sama pada teman-temannya. Mereka akan menganggap itu merupakan sesuatu yang wajar atau lumrah.
“Karena mereka tahunya begitu, cara mereka dididik, diperlakukan seperti itu, mereka dimarahi, mungkin di rumah mereka, orang tua mereka melakukan hal seperti itu juga ke mereka. Bisa juga mereka diabaikan dirumah, orang tua dianggap tidak penting. Ketika mereka kesal, mereka pun melampiaskannya ke orang lain," katanya.
Selain itu, bullying atau perundungan biasanya terjadi pada anak yang cenderung pendiam. Pelaku perundungan tahu anak-anak yang pendiam tak akan berani melaporkan perlakuan mereka.
"Jadi kita juga bisa melihat history kekerasan yang terjadi pada mereka. Mereka yang pelaku perundungan bisa juga jadi korban," katanya.