REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Festival Film Purbalingga (FFP) 2017 melebarkan sayap ke Kabupaten Kebumen, yang sebelumnya hanya empat kabupaten, yaitu Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara dan Cilacap. Artinya, program layar tanjleb dan kompetisi film pelajar melibatkan kabupaten yang beberapa tahun terakhir pelajarnya aktif memproduksi film ini.
Usai pembukaan FFP yang memasuki tahun ke-11 dengan layar tanjleb di Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, layar dibentangkan di lapangan Desa Kemujan, Kecamatan Adimulyo dan Desa Peniron, Kecamatan Pejagoan, Kebumen pada Senin dan Selasa, 10 dan 11 Juli 2017.
Puput Juang Restu Aditia mewakili Komunitas Kedung Kebumen memaparkan, keterlibatan Kabupaten Kebumen di FFP tahun ini sekaligus menandai resminya Kebumen masuk dalam Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) bersama CLC Purbalingga dan Sankanparan Cilacap.
“Kami tidak ingin bekerja sendirian, karenanya dibutuhkan berjejaring dengan kota-kota lain yang sudah lebih dulu pergerakannya,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7).
Selain film-film utama yang diputar sama di seluruh lokasi layar tanjleb, yaitu “Ayo Main!” sutradara Bambang ‘Ipoenk’, “Kukudan” sutradara Bowo Leksono, “Turah” sutradara Wicaksono Wisnu Legowo, dan “Balada Bala Sinema” sutradara Yuda Kurniawan, turut mendampingi film-film itu adalah film pelajar yang turut berkompetisi di FFP 2017.
Menurut Koordinator Program Layar Tanjleb FFP 2017 Canggih Setyawan, proses adanya program layar tanjleb sama seperti kabupaten lain. Melibatkan kelompok pemuda desa sebagai panitia lokal.
“Kesuksesan program layar tanjleb salah satunya bergantung pada kesiapan dan kesigapan panitia lokal,” katanya.
Setelah Kebumen, layar tanjleb FFP 2017 kembali ke Purbalingga tepatnya di Desa Karanglewas, Kecamatan Kutasari pada Rabu, 12 Juli 2017 dan ke Banjarnegara yaitu Desa Pakikiran, Kecamatan Susukan pada Kamis, 13 Juli 2017.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
