Rabu 12 Jul 2017 10:24 WIB

Hati-Hati Komentari Kreativitas Anak

Rep: AHMAD FIKRI/ Red: Indira Rezkisari
Anak menggambar
Foto: pixabay
Anak menggambar

REPUBLIKA.CO.ID, Suatu ketika, anak Anda menunjukkan sebuah rumah yang baru ia gambar. Di sana terdapat rumah berwarna biru, matahari kuning, dan langit hijau. Anda memuji hasil gambar itu namun dengan lembut bertanya mengapa langit diberi warna hijau. Bukankah warna langit seharusnya biru?

Banyak guru dan orangtua akan memiliki reaksi serupa. Ternyata, komentar polos seperti itu bisa memberikan pukulan telak untuk anak. Salah satu dampaknya, komentar itu telah mematikan pengembangan kreativitas anak.

"Kreativitas dapat dengan mudah dihancurkan oleh tujuan yang dipaksakan dari orang lain," ujar ahli neurobiologi Erin Clabough seperti dikutip dari Life Hack.

Semua orang memiliki cara masing-masing dalam melihat dunia ini. Sebelum Anda menyampaikan, langit seharusnya berwarna biru, pertimbangkan alasan Anda. Anak Anda mampu melihat warna langit adalah biru, tapi tidak dalam dunianya. Berikan mereka kebebasan berkreasi karena hal itu dapat mendukung pola pemikiran kritis dan kemampuan menyelesaikan masalah. Hal itu juga bisa membantu seseorang dalam menghadapi stres dan beradaptasi pada perubahan.

Beberapa hal yang perlu diwaspadai agar tak mematikan kreativitas anak adalah kritik berlebihan serta tekanan untuk mencapai hasil sempurna. Anak juga perlu diberikan ruang untuk menyalurkan kreativitasnya sehingga orang tua perlu sedikit mengambil jarak. Selain itu, berikan kebebasan pada anak untuk memilih dan tidak menjadi orangtua diktator.

Orangtua perlu memahami dunia anak berbeda dengan dunianya. Orangtua juga perlu untuk lebih mengapresiasi proses kreatif yang dilalui anak dalam berkarya ketimbang mengkritisi hasil akhirnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement