REPUBLIKA.CO.ID, Aktor Johnny Depp masih bersitegang dengan mantan tim manajemennya, Mandel Group, terkait dugaan pengelolaan uang yang buruk. Di sisi lain, Mandel Group menilai sumber masalah pengelolaan keuangan Depp terletak pada gaya hidup bintang Hollywood tersebut.
Joel Mandel dan timnya mengatakan bahwa alasan utama Depp terbelit utang adalah gaya hidup yang terlalu mewah. Dalam dokumen pengadilan, Mandel menyatakan bahwa Depp menghabiskan 2 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 26,7 miliar per bulan.
Berdasarkan laporan Variety, Depp menghabiskan 30 ribu dolar Amerika (sekitar Rp 401 juta) untuk wine dan 200 ribu dolar Amerika (sekitar Rp 2,8 miliar) untuk pesawat pribadi. Disamping itu, Depp juga harus mengeluarkan 300 ribu dolar Amerika (sekitar Rp 4 miliar) untuk menggaji 40 staff-nya setiap bulan. Tak hanya itu, Depp juga menghabiskan 4 juta dolar Amerika (sekitar Rp 53,5 miliar) untuk label rekaman yang gagal.
Dokumen legal yang dimiliki Deadline juga mengungkapkan bahwa Mandel sudah meminta agar Depp tidak terlalu berfoya-foya selama liburan. Akan tetapi Depp tetap memilih pesawat pribadi dan tidak mau menggunakan pesawat komersil meski kondisi keuangannya kurang baik.
Terkait informasi ini, Depp pun turut memberikan pernyataan. Menurut Depp, keengganannya untuk beralih ke pesawat komersial karena tidak adanya banyak pilihan. Depp mengatakan terbang dengan pesawat komersial akan membuat paparazzi dengan muda mengikutinya sepanjang waktu.
"Itu akan menjadi mimpi yang sangat buruk," ungkap Depp seperti dilansir Fox News.
Tak berhenti di situ, gugatan juga mengungkapkan bahwa Depp menghamburkan 75 juta dolar Amerika untuk membeli dan merawat 14 rumah, termasuk rumah di Prancis dan Bahamas. Depp juga dilaporkan mengeluarkan uang dalam jumlah yang sangat besar untuk membeli kapal pesiar berukuran 150 kaki hingga membeli koleksi karya seni.
Terkait laporan ini, hakim menilai bahwa pengeluaran Depp yang sangat fantastis ini tidak memainkan peran dalam dugaan pengaturan keuangan yang buruk oleh tim manajemen. Oleh akrena itu, Hakim memutuskan untuk melanjutkan kasus ini di meja hijau.
Sebelumnya, Depp menggugat manajemennya dengan tuduhan pengelolaan uang yang buruk. Buruknya pengelolaan ini membuat Depp harus terbelit utang dan dirugikan.