Rabu 05 Jul 2017 17:39 WIB

Liam Gallagher akan 'Gebrak' Jakarta pada Agustus

Liam Gallagher
Foto: EPA
Liam Gallagher

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para penggemar Oasis yang rindu untuk mendengar dendangan atau aksi vokalisnya, Liam Gallagher, tak perlu khawatir. Pentolan Oasis itu akan menggelar konser pertamanya di sini, dengan tajuk Liam Gallagher Live In Jakarta 2017.

Liam Gallagher Live In Jakarta 2017 dipersembahkan oleh Nada Promotama (Promotor) bekerja sama dengan Collective Touring (Co-Promotor). Ide ini berawal dari inisiatif kedua pihak untuk menghadirkan Liam Gallagher di Indonesia.

Kolaborasi Nada Promotama dengan Collective Touring bukanlah untuk yang pertama kalinya. Sejak tahun 2006 waktu itu Collective Touring masih dalam naungan Heaven Records keduanya bekerja sama meghadirkan dua konser band indie rock asal Amerika, yaitu MAE dan band pop punk,The All American Rejects.

Bagi kedua belah pihak, proses terbentuknya kesepakatan untuk mendatangkan Liam Gallagher ke Indonesia hanya berlangsung dalam hitungan jam. Sebab sebelumnya, tim manajemen Liam Gallagher sudah terlebih dahulu menggelar pembicaraan dengan Collective Touring, tepatnya sejak bulan February 2017.

Dengan besarnya nama Liam Gallagher di Indonesia, negosiasi dengan pihak manajemen Liam pun tidak berlangsung lama. Kedua belah pihak pun akhirnya memutuskan untuk menggelar Liam Gallagher Live In Jakarta 2017 pada tanggal 8 Agustus yang akan datang.

Liam akan menyambangi Indonesia setelah konser yang akan ia gelar di Montreal pada 5 Agustus 2017. Ia akan terbang langsung ke Indonesia dengan maskapai kelas satu dan diperkirakan tiba di Jakarta tanggal 7 Agustus malam.

Uniknya lagi, kabar mengenai konser ini sempat menyebar di media sosial dan dianggap sebagai kabar hoax oleh warganet. Founder atau Owner Nada Promotama Emil Mahyudin  mengatakan, ia sempat kaget waktu menerima kabar bahwa ada poster konser Liam Gallagher berkeliaran. "Padahal kami sama sekali belum melakukan announcement apapun. Tapi jadi seru juga, waktu kita memberikan pengumuman resmi, animo dan responnya sangat massive dan positif," ujarnya melalui siaran pers.

Konser ini tentunya akan sangat berarti bagi para penggemar Oasis karena Liam akan membawakan beberapa lagu band terdahulunya.Hal ini telah dipastikan oleh CEO Collective Touring, PJ Panji. "Ketika mereka (manajemen Liam Gallagher) menawarkan Liam untuk tampil di Indonesia, hal pertama yang langsung kami tanyakan adalah, apakah Liam akan membawakan lagu Oasis atau tidak?” ujar PJ.  

Mereka langsung semangat ketika manajemen Liam menjawab dengan yakin Liam akan membawakan lagu hits Oasis. Tanpa pikir panjang, Panji mengatakan mereka pun langsung mengonfirmasi untuk membawa Liam Gallagher kesini.

Liam Gallagher Live in Jakarta 2017 akan digelar di Ecovention Ancol pada 8 Agustus 2017. Tiket Liam Gallagher Live in Jakarta 2017 akan mulai dijual mulai tanggal 2 Juni 2017. Penjualan ini akan terbagi dalam dua sesi, yaitu  presale dan normal.

Jadwal penjualan tiket presale akan digelar dari tanggal 2 Juni 2017–5 Juni 2017. Sementara harga normal akan berlaku mulai dari tanggal 8 Juni dan penjualan tiket akan ditutup pada akhir Juli. Area penonton akan terbagi menjadi empat kategori, yaitu: Tribune A (Presale: Rp 450 ribu, Normal: Rp 500 ribu), Tribune B ( Presale: Rp 550 ribu, Normal: 650 ribu), Festival (Presale: Rp 700 ribu, Normal: Rp 850 ribu), Rock Pit (Presale: Rp 900 ribu, Normal: Rp 1,1 juta). Tiket akan dijual secara daring oleh THEPOINTOFSALE.CO.ID untuk semua kategori dan juga melalui KIOSTIX.COM untuk kategori Festival dan Rock Pit.

Perjalanan Karier

Liam merupakan salah satu pendiri oasis, sebuah group band fenomenal asal Manchester, Inggris, yang dibentuk pada tahun 1991. Band ini didirikan oleh Liam Gallagher (vokal), Paul ‘Bonehead’ Arthurs (gitar), Paul "Guigsy" McGuigan (bass), dan Tony McCarroll (drums). Setelah itu, Noel Gallagher yang merupakan kakak dari Liam, masuk sebagai gitaris band tersebut.

Setelah menelurkan album Definitely Maybe pada tahun 1994, nama Oasis sebagai salah satu pengusung genre musik Britpop mulai menorehkan nama mereka sebagai salah satu raksasa musik dunia asal Britania Raya, ketika album mereka (What’s the Story) Morning Glory? dirilis setahun kemudian. Dengan hits-hitsnya seperti Wonderwall, Don’t Look Back In Anger dan Champagne Supernova, pada tahun 90-an band ini kemudian menjadi salah satu pemimpin era kedua British Invasion atau invasi band-band rock Inggris ke kancah musik internasional setelah era 60-an. Di Indonesia, serbuan band-band ini kemudian disebut sebagai "wabah" musik "Indies".

Menerima 45 piala dari 90 nominasi penghargaan musik dunia termasuk enam Brit Awards, 17 NME Awards ternyata tidak bisa menghentikan Oasis untuk undur dari kancah musik dunia. Diawali dengan pernyataan resmi Noel bahwa ia hengkang dari bandnya tersebut, Oasis resmi bubar pada tahun 2009.

Meski telah bubar, tentu saja nama besar Oasis dan lagu-lagu mereka tidak pernah terlupakan, terutama bagi fans musik Britpop dan para penggemar musik pada umumnya. Namun bagi pecinta Oasis di Indonesia, ada satu hal yang mungkin mereka "sesali" dari bubarnya group band ini. Liam, Noel dan kawan-kawan belum pernah menginjakan kaki mereka untuk menggelar pertunjukan di sini.

Melihat aksi Oasis di panggung musik dalam negeri seolah-olah seolah-olah tinggal angan-angan. Gosip bahwa Oasis akan melakukan tour reuni sempat mencuat beberapa tahun kebelakang. Tapi rupanya, hal tersebut hanya kabar burung saja dan para fans hanya bisa berharap suatu saat ada keajaiban bahwa band ini akan kembali.

William John Paul ‘Liam’ Gallagher adalah frontman dari group band Oasis. Dengan suara dan gaya panggungnya yang khas, sosok Liam tentunya tidak asing bagi para penggemar musik. Tapi ada satu hal yang tentunya paling diingat oleh para penggemar musik dan fans Oasis pada khususnya. Yaitu, gaya rambut berponinya yang seolah-olah menjadi ciri khas pria kelahiran 21 September tahun 1972 ini.

Menyusul bubarnya Oasis 8 tahun yang lalu, Liam mendirikan band dengan nama Beady Eye bersama para mantan personil Oasis selain Noel. Band ini kemudian menelurkan dua album yaitu Different Gear, Still Speeding pada tahun 2011, dan BE pada tahun 2013. Beady Eye sendiri sempat dinominasikan sebagai Best New Band tahun 2011 versi NME Award. Namun sayang, pada 25 Oktober 2014, Liam mengumumkan via Twitter bahwa bandnya tersebut telah bubar.

Tidak lagi berkarir bersama Oasis maupun Beady Eye tidak membuat aura superstar Liam pudar. Namanya tercatat sebagai Greatest Frontman of All Time versi Q Magazine, mengalahkan nama-nama besar lain seperti mendiang Freddie Mercury dan vokalis sekaligus gitaris band Muse, Matthew Bellamy. Bahkan dalam sebuah wawancara dengan majalah tersebut tahun lalu, Liam memutuskan untuk bersolo karir setelah sebelumnya ia mengatakan bahwa dirinya tidak akan melakukan proyek solo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement