Jumat 30 Jun 2017 11:55 WIB

Mengapa Kakak Pertama Lebih Berhasil dari Adik?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Anak pertama
Foto: Independent
Anak pertama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak pertama dalam keluarga 24 persen lebih mudah menduduki posisi tertinggi, seperti CEO dibandingkan anak bungsu, dan 28 persen lebih mungkin lebih sukses dibandingkan anak ketiga. Ini adalah hasil penelitian IZA Institute of Labor Economics.

Anak sulung dinilai memenuhi karakteristik kepemimpinan utama, seperti emosional stabil, tekun, tenang, bersedia memikul tanggung jawab, dan lebih inisiatif. Ketika remaja, anak sulung cenderung membaca buku dan menghabiskan waktu menyelesaikan pekerjaan rumah ketimbang menonton televisi.

Anak kedua, ketiga, dan seterusnya menghabiskan waktu satu jam lebih sedikit per pekannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah dibandingkan kakaknya.

Mengapa ini terjadi? Ini bukan hanya karena faktor biologis, namun ada hubungannya dengan ayah dan ibu. Orang tua biasanya menuntut lebih dan lebih ketat dengan anak sulungnya ketimbang anak kedua dan seterusnya. Anak-anak yang lahir setelah anak pertama biasanya tidak ketat diawasi.

"Anak pertama dalam beberapa hal dianggap kelinci percobaan karena orang tua belum berpengalaman memiliki anak sebelumnya," kata psikoterapis di Beverly Hills, Fran Walfish, dilansir dari Moneysih, Jumat (30/6).

Maka tak mengherankan jika orang tua umumnya lebih memerhatikan anak sulung, menaruh harapan lebih tinggi, dan memantaunya lebih ketat. Anak pertama mengambil peran lebih dominan dalam rivalitas dan konflik antarsaudara. Jika Anda bermimpi membangun bisnis sendiri, itu akan lebih mungkin terjadi jika Anda adalah anak pertama. Hal ini tidak berlaku jika Anda bermimpi bekerja di industri kreatif.

Bill Gates dan Mark Zuckerberg memiliki saudara lebih tua, sehingga mereka lebih sukses bekerja di bidang kreatif berbasis teknologi. Jika Anda adalah orang tua dengan banyak anak, peneliti memberi tahu pelajaran penting.

"Dorong ide unik dan kemampuan individual anak-anak Anda," kata Walfish.

Kemampuan individu anak-anak pastinya berbeda. Ini membuat anak-anak merasa spesial sejak mereka lahir. Penting juga meminimalkan persaingan antarsaudara dengan rajin menggelar diskusi keluarga yang terbuka.

"Sediakan waktu khusus untuk masing-masing anak Anda membangun kepercayaan diri dan ikatan dalam keluarga," kata Walfish.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement