REPUBLIKA.CO.ID, Menyeruput secangkir kopi dapat memberi dorongan semangat dan rasa segar sebelum memulai aktivitas. Sayangnya, manfaat baik ini bisa tidak terasa jika kopi diminum pada waktu yang salah.
Secara ilmiah, kopi atau minuman berkafein lain tidak boleh diminum ketika produksi hormon kortisol dalam tubuh sedang tinggi. Hormon kortisol merupakan hormon yang berfungsi untuk mengontrol seberapa bangun dan sadarnya Anda.
Meminum kopi di saat produksi hormon kortisol tinggi akan membuat efek dari kafein hilang dan tak terasa. Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan terjadinya resistensi tubuh terhadap efek kafein.
Tinggi dan rendahnya produksi hormon kortisol dipengaruhi oleh jam biologis tubuh dan juga jam bangun di pagi hari. Times of India memberikan gambaran produksi hormon kortisol pada orang yang bangun tidur pada pukul 06.00-08.00 di pagi hari.
Orang-orang yang bangun tidur pada pukul 06.00-08.00 akan mulai mengalami peningkatan produksi hormon kortisol pada pukul 07.00-09.00. Pada periode ini, kadar kortisol akan meningkat hingga 50 persen. Produksi hormon kortisol akan menurun sekitar pukul 09.30.
Produksi hormon kortisol akan kembali meningkat pada pukul 12.00 siang. Produksi kembali menurun pada pukul 13.00. Pada periode ini kadar kortisol akan terus menurun jika dibandingkan dengan kadar kortisol di pagi hari.
Sedangkan di malam hari, produksi hormon kortisol akan meningkat pada pukul 18.00 dan menurun pada pukul 19.00. Penurunan kartisol di periode ini terlihat jelas dengan tujuan membantu tubuh agar bisa mengikuti jam tidur.
Penikmat kopi disarankan untuk memilih sela-sela waktu tersebut untuk minum kopi. Waktu ideal untuk meminum kopi ialah pada pukul 09.30-11.30, pada pukul 13.30-17.30 atau setelah pukul 19.00.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
