REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sedang menggeber promosi dari bulan Februari hingga Mei 2017 untuk menyasar wisatawan mancanegara (wisman) asal Timur Tengah (Timteng). Berbagai kegiatan promosi dilakukan kementerian yang dipimpin oleh Arief Yahya itu untuk menggoda wisman Timteng untuk menyambangi Indonesia.
”Kami nggak mau kehilangan momen liburan summer wisman Timteng. Kami menggenjot promosi sejak Februari-Mei karena bulan Ramadan mereka searching destinasi liburan summer. Mereka jalan setelah Idul Fitri hingga Idul Adha,” ujar Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana yang didampingi Asdep Pemasaran Wilayah Eropa Amerika, Timteng dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya.
Nia juga mengatakan, pasar Timteng punya kebiasaan dan dikenal dengan karakteristik last minute booking dalam menentukan destinasi liburannya. Nia membeberkan, sejak Februari pihaknya bersama pelaku pariwisata Indonesia melakukan rangkaian promosi seperti pada bulan Februari 2016 promosi di Jeddah Travel Show dengan dilengkapi sellers meet buyers.
Pada bulan Maret 2017, imbuh Nia, Kemenpar mengundang tour operator media Timteng mengikuti program Napak Tilas Raja Salman ke Bali. Lebih lanjut Nia memaparkan, pada bulan April, pihaknya bersama industri mengikuti Arabian Travel Mart dengan membawa 70 industri dengan Tema Paviliun Phinisi dan Rumah Sasak.
Pada bulan April juga, Kemenpar ikut perhelatan Riyadh Travel Show di Riyadh dengan mempromosikan paket napak tilas Raja Salman. Selain itu, pada bulan Mei melakukan table top dengan enam sellers dan 60 buyers di Kuwait sebagai negara Timteng dengan nilai tukar termahal satu kuwaiti dinnar sama dengan Rp 45 ribu.
Dibulan Mei, tepatnya pada tanggal 24 Mei Kemenpar juga menggelar tabel top di Dubai dengan tujuh sellers dan 80 buyers. ” Nah, program table top ini merupakan progam bersama sebagai tindak lanjut MOU antara Kemenpar dengan Emirates yang ditandatangani pada tahun 2016,” ujar wanita berhijab itu.
Nia juga mengaku sudah membuat agenda promosi ke depan dengan menjalankan program Familirazation Trip (Famtrip) pada bulan Oktober dengan blogger yang merupakan implementasi dari kerjasama Kemenpar dengan Qatar Airlines. Pihaknya juga pada bulan Mei telah melakukan Famtrip dengan whole sellers terbesar di Uni Emirat Arab yaitu Al Rais dan berkerjasama dengan Oman Air Lines dengan destinasi Jakarta dan Jawa Barat.
"Semoga habis Ramadhan, mereka semua berbondong-bondong datang ke Tanah Air kita,” ujar Nia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pangsa pasar wisata kawasan Timur Tengah sangat besar. Baik dari jumlah maupun nilai ekonomi atau spendingnya. Saat ini, Indonesia tengah berupaya mengejar raihan Malaysia yang sukses mendatangkan 300 ribu wisatawan Timur Tengah dan Thailand mendatangkan 800 ribu wisatawan Timur Tengah.
”Pasar Timur Tengah masih besar. Apalagi, pengeluaran mereka di atas rata-rata. Umumnya, durasi plesiran wisatawan Timur Tengah delapan setengah hari dengan pengeluaran rata-rata per pengunjung 1.190 dolar Amerika Serikat, ini sangat berpotensi," katanya.
Tiga komponen yang disukai oleh wisatawan dari kawasan ini yakni wisata alam seperti laut, ekologi dan pariwisata. Juga wisata petualangan, budaya, sejarah yang mencakup agama, kuliner, wisata kota dan pedesaan. Tak ketinggalan wisata buatan manusia seperti MICE dan even, olahraga, serta pariwisata integrated resort juga banyak diminati.
sumber : Kemenpar
Advertisement