REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Obyek wisata religi, Pulau Cangkir di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, dipadati pengunjung jelang bulan Ramadhan. Dia mengatakan menjelang Ramadhan, setiap hari lebih dari 500 bus besar membawa wisatawan dari luar daerah ke Pulau Cangkir.
"Pengunjung obyek wisata religi itu tidak saja dari warga Pulau Jawa melainkan dari Sumatra, dan Kalimantan. Bahkan ada juga warga Kota Mataram, Nusa Tengara Barat setiap tahun berziarah ke Pulau Cangkir," kata Syamsudin Jahri, pemandu wisata, Senin (15/5).
Syamsudin mengatakan selain melihat keindahan Pulau Cangkir, wisawatan juga melakukan ziarah ke makam Pangeran Jaga Lautan yang masih keturunan Sultan Hasanudin. Pangeran Jaga Lautan dimakamkan di Pulau Cangkir. Jaga Lautan adalah salah seorang penyebar agama Islam di kawasan paling barat Pulau Jawa.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan Pulau Cangkir merupakan salah satu proyek percontohan wisata halal, dan berpotensi untuk dikembangkan. Ahmed mengatakan obyek lainnya adalah Tanjung Pasir di Kecamatan Pakuhaji, Telaga Biru (Kecamatan Solear) dan Tanjung Kait (Kecamatan Mauk). Pulau Cangkir dianggap layak sebagai obyek wisata halal karena didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai.