REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Setiap daerah memiliki sejumlah keunikan dan kekhasan tersendiri sebagai nilai lebihnya. Keunikan tersebut dapat berupa berbagai macam, seperti makanan, minuman, kesenian, dan sebagainya.

Seperti halnya daerah lain, Semarang juga mempunyai makanan khas, yakni sotonya. Secara sekilas, perpaduan bahan makananya tidak berbeda dengan soto-soto di daerah lainnya. Hanya saja soto ini lebih menekankan pada kaldu ayamnya.

Belum lama ini, Republika.co.id berkesempatan mengunjungi salah satu tempat penjualan soto Semarang yang cukup terkenal di sana. Kedai Soto Ayam yang berada di Jalan MT Haryono 685 ini telah berjalan sekitar 50 tahun sehingga sangat dikenal masyarakat setempat.

Menurut Pemiliki Kedai Soto Ayam Dargo, Evi Kurniasih, rasa yang ditawarkan sotonya lebih ke gurih. Sebab, kuah yang digunakannya benar-benar berasal dari kaldu daging ayam kampung. “Karena itu warnanya bening,” ujar perempuan berhijab ini saat ditemui wartawan di kedainya, belum lama ini. 

Yang berbeda dengan soto semarang lainnya, Evi menjelaskan, makanan ini terdiri dari nasi, toge, daging ayam dan irisan sayuran yang menyatu dalam satu wadah. Kedainya juga menyediakan bahan pelengkap yang dapat dipilih sendiri.

Kedainya memiliki 11 bahan pelengkap yang tersedia tidak jauh dari tempat makan pelanggan. Beberapa di antara pelengkap yang ada, seperti satai telur puyuh, satai kerang, gorengan dan lain-lain. Dari sejumlah bahan pelengkap itu, satai goreng yang terdiri dari daging, kulit dan jeroan itu menjadi ciri khas kedainya.

Untuk menikmati soto ini, Evi mengatakan, kedainya memiliki dua porsi yang dapat dipilih sesuai selera. “Ada yang mangkuk besar dan kecil,” terang dia. Harganya pun relatif murah, yakni dari Rp 7 sampai 10 ribu.

Beragam teman makan soto ayam khas Semarang di Soto Ayam Dargo. (Republika/Wilda Fizriyani)

Ikuti Whatsapp Channel Republika