REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pertumbuhan anak berperan besar dalam menentukan kualitas perkembangan, kesehatan hingga kualitas hidup anak di masa mendatang. Memantau proses pertumbuhan anak secara berkala merupakan salah satu kunci yang perlu diperhatikan oleh orangtua.
"Kalau bicara pertumbuhan artinya bicara kenaikan berat badan, panjang atau tinggi badan dan lingkar kepala," kata spesialis anak konsultan nutrisi dan peyakit metabolik dr Yoga Devaera SpA(K) dalam diskusi kesehatan Waspada Berat Badan Kurang demi Masa Depan si Kecil bersama Nutricia Sarihusada di D'LAB by SMDV, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk anak usia di bawah satu tahun, pemantauan berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala harus dilakukan setiap bulan. Meski anak terlihat sehat, pemantauan ini tidak boleh dilewatkan oleh orangtua.
Dari pemantauan setiap bulan, orangtua tak hanya bisa mengetahui status tumbuh kembang anak saja. Perbandingan antara berat badan dan tinggi badan anak juga dapat memberikan informasi mengenai status gizi anak. Hal ini penting diketahui karena cukup banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa anak mereka mengalami malnutrisi.
"Status gizi ada lima. Satu adalah gizi baik, di luar itu malnutrisi yaitu gizi kurang, gizi buruk, gizi lebih dan obesitas," jelas Yoga.
Pada anak berusia di atas satu tahun sampai lima tahun, pemantauan bisa dilakukan sebanyak tiga bulan sekali. Akan tetapi, ini hanya berlaku pada anak yang sehat. Sedangkan pada anak yang memiliki masalah, orangtua dianjurkan untuk melakukan pemantauan lebih cepat dari tiga bulan sekali.
"Di atas lima tahun, enam bulan sekali," ungkap Yoga