REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Negeri Cina memiliki puluhan kota yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dunia. Tak hanya Hong Kong dan Makau yang telah dikenal banyak orang, Guangzhou kini juga masuk ke dalamnya.
Senior Section Member Bureau of Tourism Administration of Nansha, Guangzhou, Shi Dong Dong menerangkan, Guangzhou merupakan sebuah kota yang memiliki garis historis yang sangat lama. Ibu kota dari Provinsi Guangdong ini tak hanya dikenal sebagai wilayah terbesar tapi populer dengan sebutan "Kota Bunga”. Bunga akan banyak bermekaran menghiasi jalanan Guangzhou kala musim semi datang setiap tahunnya.
“Dan ada satu idiom yang mengatakan, kalau ke Guangzhou itu harus makan,” ujar Shi Dong Dong.
Belasan tahun lalu, Guangzhou dapat dibilang sebagai kota yang kurang menarik untuk berwisata. Keadaan kota ini sebelumnya sempat seperti Jakarta saat ini. Keadaan yang padat, banyak kendaraan motor dan macet di mana-mana.
Seiring dengan berjalannya waktu, pemerintah setempat tentu tidak hanya berdiam diri dalam melihat situasi itu. Berbagai usaha terus dilakukan untuk mempercantik kota Guangzhou. Hingga akhirnya transportasi umumnya pun semakin banyak dan baik sehingga kemacetan dapat diatasi.
Saat ini, Shi Dong Dong menyebutkan, terdapat satu daerah yang masih terus dikembangkan, yakni Nanshah. Jika dibandingkan dengan Indonesia, Kota Nanshah sepertinya agak serupa dengan Alam Suteranya Tangerang. Kota ini memiliki banyak hotel berbintang lima.
“Nanshah akan menjadi salah satu poin perkembangan wisatawan Guangzhou,” ujar dia.
Pada 2011, Shi Dong Dong mengungkapkan, Nanshah sempat dinobatkan PBB sebagai kota yang paling cocok untuk ditinggali. Prestasi dan penghargaan ini tentu memicu pihaknya untuk terus melakukan perbaikan. Salah satunya, produk wisata kapal ferry yang diluncurkan sejak tahun lalu dan mendapatkan respons sebanyak 326 ribu penumpang.
“Sepertinya produk wisata perjalanan dengan menggunakan kapal ferry sangat cocok untuk saat ini,” tambah dia.