Kamis 06 Apr 2017 10:57 WIB

Indonesia Unggulkan 5 Destinasi di Pameran Halal Malaysia

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Indonesia mengikuti pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2017 di Kuala Lumpur,  pada 5-8 April.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Indonesia mengikuti pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2017 di Kuala Lumpur, pada 5-8 April.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) mengikuti pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2017 dari 5-8 April, di Kuala Lumpur. Beragam pariwisata halal Indonesia pun diperkenalkan.

"Indonesia punya top ten destinasi wisata, tapi kalau untuk wisata halal kita unggulkan top five,  yaitu Lombok Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Aceh, Jakarta,  dan Jawa Barat," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Wilayah Asia Tenggara Kemenpar RI Rizki Handayani, Kamis, (6/4). Menurutnya, masing-masing daerah memiliki kelebihan yang bisa ditonjolkan.

Sumatera Barat misalnya bisa diunggulkan lewat kulinernya, lalu Lombok dengan keindahan alamnya sehingga dapat disebut 'best halal honeymoon destination'. "Kalau di Aceh mungkin hotelnya belum banyak dan nggak begitu bagus, tapi kita kembangkan jadi the best halal culture destination. Baik tari saman maupun Islam heritage-nya, kan di sana daerah Islam," jelasnya.

Pada MIHAS ini, Kemenpar juga menggandeng beberapa daerah untuk mempromosikan pariwisatanya seperti Makassar, Bali, Lombok, Jawa Barat,  dan lainnya. Ikut pula enam hotel yang mendukung gaya hidup halal di antaranya Hotel Sofyan serta Pesona Hotel. Mereka siap menawarkan wisata halal kepada para wisatawan mancanegara Muslim.

Agar lebih menarik, stan Kemenpar RI juga didesain seperti Masjid Baiturrahman Aceh dan kapal pinisi. Disediakan pula kopi toraja bagi pengunjung yang ingin mencoba salah satu kopi khas Indonesia. Bagi pengunjung yang ingin namanya ditulis dengan tulisan kaligrafi,  Kemenpar pun mendatangkan penulis kaligrafi muda langsung dari Indonesia.

"Kapal pinisi memang sudah jadi branding Wonderful Indonesia,  kalau Masjid Baiturrahman Aceh kan banyak negara sudah jadi ikon Islam Indonesia. Kalau kopi dan kaligrafi ini pas sekali untuk menyasar pasar Malaysia," tambah Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar RI Riyanto Sofyan, saat ditemui di Kuala Lumpur. Dia menyebutkan, sampai kemarin, lebih dari 100 gelas kopi toraja dihidangkan ke para pengunjung

Kemenpar pun menargetkan sekitar 1.000 pengunjung datang dan melakukan transaksi meliputi pemesanan kamar hotel atau paket travel. Melalui MIHAS 2017, diharapkan Indonesia bisa menambah pendapatan dari pariwisata halal minimal sebesar 1.000 dolar AS.

Baca juga: Korea Selatan Tambah 170 Restoran Halal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement