REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kementerian Pariwisata semakin menyeriusi pengembangan wisata halal di berbagai wilayah di Indonesia. Ketua Tim Percepatan Wisata Halal di Kementerian Pariwisata, Riyanto Sofyan mengatakan wisata halal semakin memiliki masa depan menjanjikan, sehingga sejumlah destinasi perlu terus dipoles dan disiapkan.
"Kami terus populerkan wisata halal dan halal lifestyle yang sedang menjadi tren dunia," kata Riyanto, Selasa (4/4).
Kementerian Pariwisata selama dua hari di Banda Aceh sejak Senin (3/3) menggelar Bimbingan Teknis (Bintek) Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Aceh. Provinsi berjuluk Serambi Mekah ini semakin moncer menjadi destinasi wisata halal.
Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata, Tazbir menambahkan Aceh sejak lama menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Ajang World Halal Tourism Award 2016 bahkan menobatkan Aceh sebagai World’s Best Halal Cultural Destination dan World’s Best Airline for Halal Travellers.
"Implementasi Aceh sebagai daerah wisata halal perlu ditunjukkan dengan membuat wisata halal unggulan Aceh," katanya.
Sebanyak 40 peserta Bintek Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Aceh hadir di acara tersebut. Mereka terdiri dari pelaku usaha hotel, restoran, spa, agen perjalanan wisata, dan perwakilan dinas pariwisata, maskapai, dan pengelola Bandara Sultan Iskandar Muda.
Anggota Tim Percepatan Wisata Halal lainnya, Wisnu Rahtomo mengatakan strategi menyinergikan destinasi wisata halal memerlukan metode pemantauan, evaluasi, dan sinkronisasi. Ini termasuk mengoordinasikan program Percepatan Pengembangan Pariwisata antara kementerian dan Aceh yang terukur secara sistematik. "Supaya terjadi sinergi program yang efektif," ujarnya.
Situs wisata terbesar dunia yang membantu wisatawan mengoptimalkan perjalanannya, Trio Advisor mendata 10 destinasi pariwisata terbaik di Aceh. Atraksi terpopuler di Aceh, antara lain Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Pantai Lampuuk, dan Kapal Tsunami.
Obyek wisata populer Aceh lainnya adalah Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung yang menjadi saksi bisu dahsyatnya tsunami Aceh di masa lalu. Wisatawan mancanegara yang datang ke Aceh juga menyukai Museum Aceh, Taman Sari Gunongan, area selancar, selancar angin, dan selancar layang, serta Museum Rumah Cut Nyak Dhien, Pulau Tailana, Pantau Ulee Lheue, Makan Syiah Kuala, Lapangan Blang Padang, Remains of Koetaradja, Perumahan jacky Chan, Kuburan Massal Siron, Taman Sri Ratu Safiatuddin, Pantai Alue Naga, Pantai Pasir Putih Lhok Me, dan Benteng Indrapatra.