REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indomie baru saja meluncurkan dua varian rasa baru dari Indomie Real Meat, yaitu rasa empal goreng dan telur balado. Dengan daging asli, bahan asli tanpa bahan pengawet.
General Manager Indomie, Lucy Suganda, mengatakan untuk menjaga keamanan dan kualitas rasa, Indomie Real Meat diproduksi dan dikemas dengan menggunakan teknologi retort. Apakah teknologi tersebut?
Pakar Teknologi Pangan dari IPB, Prof Dr Purwiyatno Hariyadi, memaparkan kelebihan teknologi retort dalam industri produk makan konsumen mudah saji. “Teknologi retort adalah teknologi yang digunakan dalam pengolahan pangan dengan prinsip pengemasan secara kedap dan dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu tinggi," katanya.
Prinsip utama dalam proses pengawetan pangan dengan teknologi retort adalah untuk membunuh mikrooraganisme, baik mikroorganisme pembusuk maupun mikroorganisme penyebab penyakit, sehingga diperoleh produk pangan yang aman dan sekaligus awet, bisa disimpan pada suhu kamar (tanpa lemari es) walaupun tanpa bahan pengawet. Kemasan tertutup kedap ini mampu mencegah pencemaran kembali (rekontaminasi) pada makanan.
“Dengan melakukan optimasi suhu dan waktu pemanasan yang tepat, teknologi retort dapat menghasilkan produk pangan yang awet dan aman, dan sekaligus mempertahankan mutu citarasa dan nilai gizi dengan baik. Produk steril hasil proses retort ini akan tetap awet dan aman dikonsumsi selama tidak terjadi kerusakan pada kemasannya,” jelas Prof. Purwiyatno dalam peluncuran varian rasa baru Indomie Real Meat tersebut di Jakarta, Kamis (30/3).
Ia mengatakan makhluk hidup tidak dapat hidup pada lingkungan yang ekstrim. Mikroba akan mati jika lingkungan di sekitarnya tidak mendukung. Cara mengendalikan yang mudah adalah dengan mengatur suhu.