Kamis 30 Mar 2017 14:21 WIB

Kawasan Mangrove Teluk Kendari Makin Diminati Wisatawan

WISATA TELUK KENDARI. Sejumlah pengunjung bermain perahu bebek di Teluk Kendari, Sultra. Sabtu (15/10). Dengan adanya fasilitas hiburan di teluk Kendari diharapkan akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kendari dengan tarif permainan berkisar Rp
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
WISATA TELUK KENDARI. Sejumlah pengunjung bermain perahu bebek di Teluk Kendari, Sultra. Sabtu (15/10). Dengan adanya fasilitas hiburan di teluk Kendari diharapkan akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kendari dengan tarif permainan berkisar Rp

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kawasan mangrove atau hutan bakau di Teluk Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, seluas satu hektare berkembang menjadi objek wisata. Masyarakat di Sultra menjadikan kawasan tersebut tujuan wisata, setelah Pemkot Kendari mulai membangun sarana dan prasarana di lokasi tersebut.

"Sampai sekarang pemerintah kota masih terus membangun mangrove menjadi kawasan wisata andalan," kata Sartika Dewi, pemandu wisata di Kendari, Kamis.

Ia menyebut juga tentang kawasan mangrove lainnya di Bungkutoko, Kecamatan Kendari Barat, seluas sekitar dua hektare yang juga menjadi daya tarik wisata.

Di kawasan mangrove setempat, kata Sartika yang juga Duta Wisata Kota Kendari 2010 itu, oleh Pemkot Kendari telah dibangun. Antara lain pusat kuliner dan sarana memadai untuk wisatawan berjalan-jalan mengelilingi tempat itu.

"Juga dalam proses membangun gazebo dan informasinya akan dibangun juga sarana bermain 'flying fox'," ujarnya.

Mereka yang berkunjung ke kawasan mangrove Kota Kendari umumnya masyarakat daerah itu dan sekitarnya. Aktivitas wisata mangrove oleh masyarakat setempat terjadi setiap hari. Akan tetapi, keramaian semakin meningkat saat hari libur dan akhir pekan.

Aktivitas para wisatawan yang mengunjungi mangrove setempat, antara lain memancing, berswafoto, dan menikmati kuliner.

"Sering juga menjadi pilihan tempat foto 'pre-wedding'. Kalau setiap hari, terutama anak-anak muda yang berwisata di mangrove, sedangkan saat hari libur, ada juga dari kalangan keluarga," katanya.

"Sampai sekarang belum ada penarikan retribusi untuk masuk kawasan mangrove," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement