REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap anak akan melalui proses perkembangan bicara. Jika normal, anak akan dapat berbicara sesuai runtutan waktu umum.
Misalnya saat anak berusia 1 tahun mereka mampu menyebutkan kata. Dan, di usia 2 tahun mereka sudah bisa membentuk kalimat yang terdiri dari 2 kata.
Jika perkembangan bicara anak terganggu, anak akan mengalami keterlambatan bicara dari waktu yang seharusnya. Agar tidak terlambat berbicara, para orangtua perlu melakukan stimulasi bicara pada anak sejak dini.
"Stimulasi harus dilakukan sejak dini bahkan sejak di dalam kandungan. Pendengaran anak sudah mulai berkembang sejak usia enam bulan di kandungan," kata psikiater anak dan remaja dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp. KJ (K).
Jika sudah terdapat tanda-tanda terlambat bicara pada anak, orangtua harus menstimulasi anak berbicara secara intens. Stimulasi bisa dilakukan dengan cara bermain bersama anak sehigga anak dapat menjalin interaksi dengan orang lain.
Orangtua juga harus menghindari anak dari bermain gawai terutama untuk anak di bawah usia 5 tahun. Menurut dr. Gitayanti, gawai dapat mengakibatkan perkembangan emosional anak terganggu.
Untuk deteksi dini, para orangtua bisa melakukan konsultasi ke dokter sejak anak usia 1,5 tahun. "Semakin dini didiagnosis dan dilakukan terapi, maka prognosis semakin baik," kata dr. Gitayanti.