Jumat 24 Mar 2017 00:46 WIB

Slank Ikut Kembangkan Aplikasi Pencari Kerja

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Grup band Slank berpose dengan album baru Slank 'Palalopeyank' sebelum memulai jumpa pers di Jakarta, Selasa (7/2).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Grup band Slank berpose dengan album baru Slank 'Palalopeyank' sebelum memulai jumpa pers di Jakarta, Selasa (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Grup musik Slank dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bekerja sama mengembangkan aplikasi bernama Join Kandidat. Aplikasi ini dirancang khusus untuk para pencari kerja.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri pada Kamis (23/3) menerima personel Slank yang diwakili Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim), Akhadi Wira Satriaji (Kaka), Ivan Kurniawan Arifin (Ivan), dan CEO Join Kandidat Adisetya. Pertemuan di kantor Menaker itu untuk mematangkan kerja sama serta rencana peluncuran aplikasi tersebut pada 10 Mei 2017 di Jakarta.

“Kemenaker mendukung penuh kerja sama peluncuran aplikasi ini,” kata Hanif usai pertemuan seperti dikutip dari keterangan tertulis diterima Republika.co.id, Kamis (23/3).

Aplikasi ini diharap mempermudah angkatan kerja Indonesia mendapatkan pekerjaan. Terutama angkatan kerja yang minim keterampilan. Data menyebutkan sebanyak 62 persen angkatan kerja Indonesia adalah lulusan SD dan SMP.

CEO Join Kandidat, Adisetya menjelaskan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini lebih dari 7 juta tenaga kerja Indonesia adalah pengangguran drop out. Sayangnya, penyedia layanan job portal di Indonesia kurang mengakomodir kelompok ini.  “Sebaliknya, Join Kandidat sangat mempermudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan secara mudah,” ujarnya.

Jika selama ini para pencari kerja direpotkan menyusun surat lamaran dan curriculum vitae (CV) serta mengeluarkan ongkos mahal untuk mengirimkan lamaran ke perusahaan maka tidak demikian dengan Join Kandidat. Dengan mengunduh aplikasi ini seharga Rp 15 ribu, pencari kerja memiliki satu akun untuk mengisi data  Kandidat (pencari kerja).

Data kandidat berisi informasi data diri, jenis pekerjaan yang diharapkan sesuai dengan kemampuaan yang dimiliki, jumlah upah yang diharapkan, wilayah kerja yang diinginkan, mempunyai pengalaman kerja atau tidak, serta informasi-informasi pendukung lain yang relevan.  Untuk melengkapi foto kandidat, aplikasi ini menyediakan fitur selfie. Dengan demikian, foto yang dikirim adalah foto saat itu tanpa sentuhan editing.  

“Aplikasi ini menekankan kejujuran sang kandidat dalam memberikan data dan informasi diri. Oleh karenanya, foto juga harus selfie,” katanya.

Kandidat bebas mencantumkan jenis pekerjaan apapun yang diinginkan. Tentu, pekerjaan yang tidak melanggar hukum. Nah, data kandidat yang telah masuk, akan 'mengetuk pintu' ke semua  perusahaan yang bergabung dengan Join Kandidat.

Aplikasi ini diklaim mempermudah perusahaan mencari kandidat secara real time, sesuai dengan kriteria yang dicari, tanpa harus memasang lowongan kerja. Lalu, mengundangnya untuk interview.

Yang sering terjadi selama ini, perusahaan pencari kerja memasang lowongan kerja. Lalu, ratusan CV dan lamaran datang. Padahal yang dibutuhkan hanya satu pekerja. Tentu merepotkan proses seleksinya.

Adisetya mengaris bawahi, jika portal pekerjaan yang ada saat ini adalah menyajikan lowongan pekerjaan. Sebaliknya, Join Kandidat menyediakan informasi tenaga kerja. Uniknya lagi, dengan mengunduh aplikasi ini, kandidat juga bisa langsung bekerja.

Karena, aplikasi Join Kandidat dilengkapi dengan fitur kpay. Dengan demikian, kandidat bisa melayani pembelian pulsa, pembayaran token listrik, perusahaan daerah air minum (PDAM), iuran BPJS, angsuran kredit, TV cabel, voucher game dan sebagainya.

Pentolan Slank, Bimbim mengatakan, pihaknya tertarik mengembangkan aplikasi yang dounduh lewat smartphone inj, karena terpanggil untuk mendorong pengangguran  mendapatkan pekerjaan dengan mudah. “Apalagi sebagian slankers (fans Slank) adalah kalangan marginal,” tukasnya.

Slank  terdaftar sebagai salah satu pemilik saham Join Kandidat. Aplikasi ini diluncurkan 10 Mei. Sepanjang 2017, aplikasi ini diharapkan diunduh oleh 750 ribu kandidat. Targetnya hingga tahun 2019 nanti terdapat 7,5 juta kandidat yang terdaftar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement