Rabu 22 Mar 2017 10:34 WIB

Ade Rai Ajak Ubah Pola Pikir tentang Kesehatan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ade Rai
Foto: Antara
Ade Rai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ade Rai, yang dikenal sebagai professional body builder, terlihat sangat sehat dan memiliki pikiran positif. Karena baginya sehat adalah sebuah syarat bukan tujuan.

“Sehat itu definisi sederhananya adalah kemampuan kita mampu membuat kesenangan  dalam tubuh kita. Ketika organ tubuh kita bertepuk tangan senang. Kesalahannya menyenangkannya hanya dilihat dari segi rasa saja. Sedangkan organ tubuh kerjanya harus keras,” jelasnya dalam peluncuran produk terbaru Yourganic di Jakarta, Selasa (21/3).

Oleh karena itu, menurutnya memilih material yang baik yang masuk tubuh kita sangat penting. Tubuh ini ibarat sebuah rumah. Yang untuk mengisinya saja harus berpikir terlebih dahulu untuk mencari yang terbaik. Sama dengan tubuh, kita juga harus memilih makanan yang masuk. “Ketika semua boleh masuk, maka kegaduhan kebisingan kehebohan terhadap tubuh kita terjadi pelan-pelan, ada investasi buruk yang akhirnya membuat Anda sakit,” ujarnya.

Menurutnya masing-masing orang membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda-beda, sesuai dengan aktivitas sehari-hari. Selain itu, kebutuhan nutrisi dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal yang secara langsung atau tidak langsung akan berdampak pada kinerja dan energi fisik yang dimiliki untuk menjalani hari.

Beberapa faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi adalah usia, pekerjaan, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan fisik. Asupan nutrisi terbaik dapat diperoleh dari makanan sehari-hari, yaitu sayuran hijau. Untuk mendapatkan nutrisi atau gizi seimbang, selain mengerti tentang fungsi dan kebutuhan nutrisi, masyarakat pun harus mengerti tentang nilai gizi dari tiap makanan yang tersaji, diantaranya pada makanan pokok yang kita konsumsi sehari-hari.

Selain itu, saat tua mulainya sakit-sakitan itu muncul. Biasanya orang menyalahkan usianya. Padahal di usia tua terjadilah akumulasi terhadap inveastasi tidak baik itu. Yang membuat orang sakit. Di Indonesia usia harapan hidup sekitar 55 sampai 65 tahun. Usia harapan hidup sebuah bangsa mencerminkan kualitas bangsa.

“Sehat bukan tujuan. Sehat itu syarat fundamental bukan tujuan. Makanya pintar-pintar kita berpikir, saya bisa sehat supaya bisa bermanfaat. Saya tidak bisa memberi kalau tidak memiliki. Bisa optimal kalau kita sehat,” tambahnya.

 

Sayangnya, ilmu sehat masyarakat Indonesia masih kurang. Berbanding terbalik sehat dengan ilmu keuangan. Menurutnya ketika belum sakit, sehat tidak menarik. “Mencari sehat menjadi mudah dan murah saat kita memiliki. Kalau sudah pergi susah jadi mahal dan susah sembuh. Sehat harus dijaga,” tambahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement