REPUBLIKA.CO.ID, Nasi sudah identik dengan orang Indonesia. Jika belum makan nasi, orang Indonesia merasa belum benar-benar makan. Nah hal ini dibuktikan dalam penelitian mengenai Calorie Intake and Physical Study yang dilakukan Helda Khusun.
Penelitian yang menggunakan 864 sampel di Indonesia, berusia 18 sampai 45 tahun di Jakarta Timur, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan, menunjukkan bahwa asupan kalori orang dewasa di Indonesia 51,4 persen disumbang oleh karbohidrat, 14,5 persen oleh protein.
Yang cukup mengkhawatirkan adalah 34,2 persen asupan kalori berasal dari lemak. Bahkan kontribusi lemak terhadap asupan kalori harian rata-rata sudah mencapai batas atas rekomendasi. Selain itu, sepertiga dari sampel mengkonsumsi gula tambahan lebih dari 25 gram per hari.
“Jika dilihat dari kelompok makanan, kontributor utama asupan kalori rata-rata orang dewasa di wilayah perkotaan Indonesia masih didominasi oleh makanan berbahan dasar nasi, yang secara rata-rata menyumbang 32,9 persen asupan kalori per hari, diikuti oleh daging 10,6 persen. Kelompok makanan lain yaitu kacang-kacangan, mie, sayuran, dan ikan menyumbang kurang dari 10 persen asupan kalori rata-rata per hari,” jelasnya dalam media briefing Pemaparan Hasil Studi Pola Konsumsi Makanan dan Minuman Masyarakat Perkotaan di Indonesia, Rabu (15/3) di Jakarta.
Selain itu, yang juga memberikan kontribusi pada total asupan kalori adalah minuman berperisa manis menyumbang sekitar 6,5 persen. Terdiri dari kopi atau the dengan tambahan gula, minuman ringan berkarbonasi, jus buah, dan tipe minuman lain.
“Bukan minumannya yang menyumbang kalori, tapi tambahan gulanya yang berbahaya,” ujarnya. Sementara kelompok makanan lainnya menyumbang kurang dari 5 persen.
Data lain menunjukkan beberapa jenis makanan yang sering dikonsumsi para responden yang menyumbang kalori dari jenis karbohidrat adalah nasi putih sebanyak 97,5 persen, mie instan sebanyak 14,8 persen, mie 6 persen, roti 4,4 persen dan umbi-umbian sebanyak 3,2 persen.