REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak Anna Surti Ariani mengatakan manfaat buah dan sayur bukan hanya untuk kesehatan fisik. Kalau pola pemberian makanan ke anak baik, bukan hanya sehat tubuh tapi juga sehat psikologis.
Ada lima aspek jika bicara psikologis anak. Diantaranya, kognitif, bahasa emosi dan sosial. Jika cara pemberian makan pada anak baik maka akan membuat anak jadi lebih suka makan buah dan sayur. Sebaliknya kalau tidak tepat maka asupan buah dan sayur anak jadi berkurang.
"Yang bermanfaat buah dan sayur, kalau cara memberikannya salah anak tidak mau buah dan sayur. Beberapa jadi trauma. Makan buah dan sayur karena dicekoki, dipaksa," ujarnya.
Anak juga jadi semakin tidak suka dengan buah dan sayur. Kalau tidak suka bagaimana mau makan banyak. Akhirnya ketika ditelaah lagi tidak cukup dengan anjuran makan buah dan sayur saja. Orangtua dan guru harus beritahu anak cara makan yang baik.
Setiap orangtua ingin anaknya gemar makan buah dan sayur. Tapi tahukah Anda ternyata itu bukan hanya tanggung jawab orangtua semata. Memastikan anak makan bergizi seimbang merupakan tanggung jawab semua pihak, makrosistem, mikrosistem dan eksosistem.
Untuk mikrosistem di dalamnya ada mesosistem. Mikrosistem ini terkait tempat bermain anak dan sekolah anak. Sedangkan eksosistem terkait keluarga besar, teman dan tetangga jauh, tempat kerja bapak ibu, juga komunitas layanan kesehatan. "Misalnya ayahnya dipecat maka penghasilan bekurang. Dan makanan yang disediakan akan berbeda," ujar Anna Surti Ariani.
Sementara makrosistem terkait dengan kondisi negara. Kalau negara makmur maka akan gampang mendapatkan makanan. Kalau negara susah maka makanan pun sulit didapat.