Jumat 10 Mar 2017 14:21 WIB

Pemberian ASI Ekslusif Turunkan Potensi Pneumonia

Balita terserang pneumonia atau radang paru-paru
Balita terserang pneumonia atau radang paru-paru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi Pimpinan Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Nastiti Kaswandani mengatakan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama menurunkan potensi pneumonia pada anak.

"Pemberian ASI eksklusif bisa menurunkan risiko pneumonia 15 persen hingga 23 persen pada anak," kata Nastiti, dalam Forum Ngobrol Bersama Sahabat (Ngobras) bertema "Langkah Positif Eradikasi Pneumonia di Indonesia", di Jakarta, Jumat (10/3).

Selain pemberian ASI eksklusif pada enam bulan pertama, pemberian imunisasi vaksin Haemophilus Influenzae type B (HiB) dan Pneumococcal juga menurunkan risiko pneumonia hingga 49 persen pada anak. Nastiti mengatakan pneumonia adalah radang paru-paru yang disebabkan infeksi oleh kuman. Kondisi udara yang bersih dan baik di dalam rumah menjadi salah satu syarat untuk menurunkan potensi risiko pneumonia pada anak.

"Penggunaan bahan bakar untuk memasak yang bersih dan ramah lingkungan di dalam rumah juga menurunkan risiko hingga 50 persen pada anak," katanya lagi.

Menurut Nastiti, pneumonia adalah pembunuh utama anak di bawah usia lima tahun (balita). Pada 2015, kematian balita di seluruh dunia mencapai 5,9 juta kasus. Kematian akibat pneumonia mencapai 16 persen.

Indonesia, kata Nastiti, adalah satu dari 10 negara dengan angka kematian balita tertinggi pada 2015, yaitu mencapai kisaran 147 ribu. Dari seluruh kematian balita tersebut, 17 persen disebabkan pneumonia.

"Di Indonesia, setiap jam terdapat dua hingga tiga balita yang meninggal karena pneumonia," ujarnya pula.

Upaya untuk mencegah balita terinfeksi pneumonia, Nastiti menyarankan dua hal, yaitu perlindungan dan pencegahan. Upaya perlindungan dilakukan dengan menciptakan lingkungan hidup yang sehat bagi balita. Lingkungan hidup sehat bagi balita meliputi ASI eksklusif selama enam bulan, pencegahan bayi berat lahir rendah, pemberian nutrisi adekuat, menghindari polusi di dalam dan luar rumah serta cuci tangan enam langkah.

Sedangkan upaya pencegahan agar balita terhindar dari pneumonia dilakukan dengan imunisasi lengkap, pencegahan HIV/AIDS, pemberian profilaksis kotrimoksazol pada HIV/AIDS, dan pemberian zinc pada kasus diare.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement