Senin 06 Mar 2017 17:46 WIB

Bandara Ngurah Rai Raih The 3rd World Best Airport

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Bandara Ngurah Rai
Bandara Ngurah Rai

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali meraih prediket 'The 3rd World Best Airport 2016.' Bandara bertajuk leisure airport ini masuk kategori bandara dengan 15-25 juta penumpang per tahun.

Ini berdasarkan hasil survei Airport Service Quality (ASQ), satu-satunya program benchmarking global yang mengukur tingkat kepuasan penumpang di bandara. Survei ini dilakukan Airport Council International (ACI), sebuah organisasi kebandarudaraaan terkemuka di dunia yang berbasis di Montreal, Kanada.

"Pengakuan ini merupakan bukti nyata kerja keras yang terus kami lakukan dan fokus untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara, sekaligus perwujudan visi perusahaan," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Danang S Baskoro dalam pernyataan tertulis, Senin (6/3). Prestasi yang diraih Bandara Ngurah Rai ini menyamai pencapaian tahun lalu. Ngurah Rai juga dinobatkan sebagai bandara dengan layanan terbaik ketiga di dunia.

Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar juga meraih 'The Most Improved Airport in Asia Pacific 2016.' Gelar ini merupakan capaian pertama, sekaligus mengukuhkan dominasi bandara dari Indonesia di ajang ini.

Bandara Internasional Juanda, Surabaya juga dinobatkan sebagai 'The World Most Punctual Large Airport 2016' dari lembaga analis perjalanan udara Inggris, OAG pada Januari 2017 lalu. Director General ACI World, Angela Gittens mengatakan bandara-bandara di Indonesia telah mendedikasikan diri untuk memberi pelayanan pelanggan yang berkualitas dan menciptakan pengalaman sangat baik. "Menciptakan budaya pelayanan yang terus menerus adalah faktor penting dalam persaingan dan dapat mengoptimalkan kinerja bagi pendapatan non-aeronautika," kata Gittens.

Survei ASQ sejak 2006 telah menilai kepuasan penumpang terhadap layanan bandara lebih dari 250 bandara di dunia. Program ini setiap tahunnya mewawancarai 600 ribu pengguna jasa bandara dalam 41 bahasa di 81 negara dunia.

Program ini mengukur opini melalui 34 indikator kinerja, di antaranya akses bandara, check-in, security screening, fasilitas belanja dan restoran, serta toilet. Pertanyaan dan mekanisme survei dilakukan sama di seluruh bandara untuk menciptakan basis data industri yang memungkinkan setiap bandara membandingkan diri mereka dengan bandara lain di dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement