REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gaya Busana istri dari Pangeran William Kate Middleton menjadi rujukan banyak perempuan. Namun siapa sangka, tidak semua label pakaian yang dikenakan Middleton menuai untung.
Ketika pertama kali muncul di acara pertunangan, publik langsung memburu pakaian yang sama. Gaun biru yang digunakan Kate Middleton merupakan keluaran dari label Issa yang dipimpin oleh desainer Daniella Helayel. Setelah kali pertama ibu dua anak itu mengenakan gaun rancangan labelnya di acara pertunangan, dalam lima menit gaun tersebut ludes.
Setiap saat telepon berdering mencari baju yang dikeluarkan label tersebut. Hanya saja, ketika itu mereka justru tidak tahu jika Middeltoon akan mengenakan gaun mereka, sehingga tidak ada persiapan dari membludaknya pesanan.
"Itu semua sangat menarik. Kami tidak punya TV di studio dan ini efek Instagram, tapi kami segera tahu Kate mengenakan Issa karena pada pukul empat ponsel mulai berdering dan tidak berhenti. Itu gila," kata Helayel dikutip dari People, Rabu (22/2).
Setelah pertunangan kerajaan, penjualan Issa dua kali lipat, namun bisnis dan modal tidak siap untuk menangani pertumbuhan yang cepat. Helayel kehabisan uang untuk pembiayaan produksi, bank pun menolak untuk memberikan bantuan, sehingga dia membutuhkan investor.
Kemudian akhirnya Helayel menemukan satu investor bernama Camilla Al-Fayed, sudara dari almarhum Dodi Al-Fayed, yang meninggal dalam kecelakaan mobil dengan Putri Diana pada 1997. Al-Fayed membeli 51 persen saham di perusahaan pada bulan Juli 2011.
Keterlibatan keluarga Al-Fayed ini bukan menguntungkan mereka, justru jadi awal kesulitan. Ayah Camilla, Mohamed Al-Fayed telah sangat kritis terhadap keluarga kerajaan sejak kecelakaan tragis. Meskipun Kate terus memakai desain Issa pada awal pernikahannya, namun setelah pembelian saham itu, pemesanan terus berkurang.
Penurunan pemasukan membuat Helayel mengundurkan diri pada 2013 dan digantikan dengan pemimpin baru. Namun itu pun tidak membantu dan membuat perusahaan tersebut akhirnya bangkrut.
"Aku merasa begitu tertekan dengan bukti rambut saya cepat memutih dan mulai rontok. Saya rusak pada akhirnya. Saya punya bisnis yang besar, yang saya bangun sendiri lebih dari satu dekade. Untuk melihat menguap begitu saja sangat memilukan," kata perempuan yang akhirnya memilih istirahat dari dunia desain dan baru memutuskan kembali lagi dengan label baru bernama Dhela.