Senin 30 Jan 2017 12:02 WIB

Joe Armstrong "Green Day" Sebut Tindakan Trump Serangan Kebebasan Sipil

Rep: Desy Susilawati/ Red: Hazliansyah
Billie Joe Armstrong
Foto: EPA/JOSE SENA GOULAO
Billie Joe Armstrong "Green Day"

REPUBLIKA.CO.ID, -- Vokalis "Green Day" Billie Joe Armstrong turut angkat bicara soal kebijakan yang diambil Donald Trump di pekan pertamanya menjabat Presiden Amerika Serikat. Termasuk perintah eksekutif yang melarang warga dari tujuh negara mayoritas Muslim masuk ke Amerika Serikat.

Lewat akun Instagram miliknya, Billy Joe mengunggah satu pesan yang cukup panjang. Ia mengkritik keputusan tersebut dan mengajak penggemarnya menunjukkan kasih sayang satu sama lain.

"Saya merasa seperti dalam keadaan shock," tulisnya, seperti dilaporkan Rolling Stone, dikutip dari NME.

"Perintah eksekutif Trump seperti tanda laiknya seorang Vendetta...Trump tidak hanya membalas dendam pada orang-orang yang memprotes dirinya sebelumnya, tapi juga kepada rata-rata orang Amerika yang tidak memilih dia," tulis dia.

Dia mengatakan tindakan Trump tidak hanya menjadi bagian "agenda konservatif", tapi juga "serangan terhadap kebebasan sipil".

"Tujuannya adalah untuk memecah belah kita sebagai orang Amerika," tulis Armstrong.

"Mungkin kita tidak setuju pada semua masalah ini .. Saya memiliki teman atau keluarga dari konservatif atau republik.. saya mengerti sudut pandang mereka bahkan jika saya tidak setuju dengan itu. Itu hak mereka. Ini keyakinan mereka," tulis Armstrong lagi.

Dia berkesimpulan dengan mengatakan bahwa Trump tidak "memiliki pemahaman tentang konsep American Dream...Impian bahwa kita berasal dari latar belakang yang berbeda untuk datang bersama-sama".

"Silakan menghormati satu sama lain. Harap menunjukkan belas kasihan. Jangan biarkan orang gila ini untuk mengambil membalas dendam....di AS," tulis Joe Armstrong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement