REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN, SUMBAR -- Objek wisata Jembatan Akar di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, ditargetkan dibuka kembali pada akhir Februari 2017 setelah dilakukan perbaikan pascabanjir. "Akibat banjir pada Kamis dan Jumat (5-6/1) badan jembatan rusak karena hantaman arus," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pesisir Selatan, Zefnihan di Painan, Senin.
Ia menyebutkan, hantaman arus deras diperparah sebuah balok kayu yang menyangkut di antara badan jembatan itu. Petugas bersama masyarakat kemudian menyingkirkan balok dengan memotong menjadi beberapa bagian, walaupun arus deras waktu itu masih menghantam badan jembatan.
Selain itu, penyebab derasnya arus menghantam badan jembatan adalah sebuah batu besar berada persis di sisi jembatan. Karena ukurannya yang besar, batu tersebut membelokkan arus bahkan menciptakan arus bergelombang sehingga memperparah kerusakan jembatan.
Ia menjelaskan selain merenovasi badan jembatan pihaknya juga berupaya menggali batu yang dimaksud dan memindahkan sehingga keberadaannya tidak mengancam jembatan. Selain itu selama masa renovasi masyarakat sekitar diminta tidak melewati jembatan permanen lebih kurang 50 meter dari lokasi.
Agar jembatan kembali kokoh, pihaknya berencana menghadirkan tenaga ahli khusus guna mempertahankan kekokohan jembatan tersebut. "Kami akan melakukan berbagai upaya agar jembatan ini tetap lestari. Selain sudah menjadi ikon pariwisata, secara keseluruhan menjaganya adalah tugas bersama," kata dia.