Jumat 20 Jan 2017 10:54 WIB

Kisah Sunarto Jualan Sate Tegal Hingga Tembus Istana Negara

Rep: Santi Sopia/ Red: Andi Nur Aminah
Sunarto berfoto di Warung Sate Tegal Laka-laka, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1), Sate Tegal laka-laka milik Sunarto menjadi hidangan tamu saat kunjungan PM Jepang Shinzou Abe di Istana Bogor, Ahad (15/1) lalu.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Sunarto berfoto di Warung Sate Tegal Laka-laka, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1), Sate Tegal laka-laka milik Sunarto menjadi hidangan tamu saat kunjungan PM Jepang Shinzou Abe di Istana Bogor, Ahad (15/1) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --- Sekitar sepekan sebelum ada jamuan VVIP untuk Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, Jumat (15/1), pemilik sate Tegal Laka-Laka, Sunarto diundang ke Istana Bogor. Pria yang pernah menjadi wartawan Republika ini mendapat 'tugas' menyiapkan hidangan spesial untuk tamu kenegaraan, PM Jepang Shinzo Abe.

Menu sate pun dipesan untuk jamuan acara keluarga Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Cak Narto, demikian ia akrab mengatakan, lima hari sebelum hari H, ada utusan langsung yang melakukan pesanan ke salah satu outlet Sate Tegal Laka-Laka di Kota Bogor. "Pesan sebanyak 2.000 tusuk katanya untuk di istana acara hari Minggu pas tanggal 8," kisah Sunarto saat ditemui Republika.co.id belum lama ini.

Tak sembarang makanan bisa masuk istana. Setelah melalui standar pemeriksaan cukup ketat, dihadirkanlah empat varian menu untuk istana. Cak Narto yang sudah lebih dari satu dasawarsa meninggalkan profesi kewartawan dan memilih menjadi peracik makanan ini diminta menyediakan sate kambing biasa tanpa lemak, sate kambing lemak, sate ayam dan sate sapi.

Tentu tak mudah menjadi bagian dari hidangan jamuan makan malam bergengsi tersebut. Selama menjelang hari H itu warung Cak Narto berkali-kali didatangi pihak istana. Tampaknya mereka ingin memastikan segala hal yang berkaitan dengan sate yang akan terhidang tersebut aman dan beres. Cak Narto mengatakan ada beberapa kali tim dari Istana Bogor termasuk dokter ahli gizi mendatangi restorannya yang terletak di Jalan Achmad Adnawijaya, Kota Bogor itu.

 

Saat hari H tiba, Cak Nartp dan karyawannya pun menyelesaikan persiapan jamuan makan malam itu sekira pukul 17.00 WIB.

Namun di luar dugaannya, ada protes soal asap yang mengarah ke rumah dinas yang menjadi tempat istirahan presiden dan keluarga.

"Tempat bakar kami berada persis di serambi sebelah rumah dinas Pak Jokowi, asapnya masuk ke sana. Tiba-tiba Pak Jokowi keluar dengan Mas Kaesang (putra bungsu Jokowi, Red), bertanya ini sate apa? Mereka sampai mengecek betul ke posisi bakaran sate kami," kata Sunarto.

Beberapa saat kemudian, tambah Sunarto, ada pihak sekretaris presiden yang menghampiri dan menjelaskan pesanan Jokowi dan keluarga. Jokowi, kata dia, memesan sate tanpa lemak dan sate ayam. Sementara Kaesang memesan sate berlemak.

Rupanya, itulah yang menjadi jalan Sate Tegal Laka-Laka tersebut diminta untuk disajikan sebagai jamuan VVIP menyambut tamu kehormatan istana dari Jepang. Usut punyaa usut, Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi lah yang sebelumnya sudah cukup sering memesan sate tersebut.

"Tidak lama kemudian, keluar lagi pihak istana yang menginformasikan kalau sate kami bisa enggak jadi jamuan untuk VVIP (jamuan PM Shinzo Abe)? Saya jawab, siap. Rupanya pesan 600 tusuk untuk jamuan spesialnya," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement