REPUBLIKA.CO.ID, Melancong ke berbagai negara bisa membuat kita banyak belajar, terutama mengenai budaya setempat. Namun, lain ceritanya kalau warna kulit yang berbeda dengan mayoritas penduduk di negara tujuan justru menjadi masalah.
Pengalaman tak menyenangkan karena perbedaan ras itu rupanya kerap dialami para wisatawan. Via forum daring Quora, netizen lintas kebangsaan membagikan pengalaman rasis saat liburan di beberapa negara berikut, dikutip dari laman Daily Mail.
Korea Selatan
Senjuti Kundu yang menggambarkan dirinya sebagai 'perempuan berkulit cokelat' menganggap pengalamannya liburan di Korea Selatan jauh dari kata menyenangkan. Ia menyebut Seoul penuh dengan bar khusus Korea dan tak melayani mereka yang berkulit gelap. Belum lagi tatapan merendahkan yang ia terima selama berjalan-jalan di sana.
Austria
Meski tak dialami sendiri, wisatawan bernama Erman Idil tercengang dengan aksi rasis yang ia lihat di kereta api menuju Schonbrunn Palace, Austria. Ia miris mendapati seorang wanita tua menghardik pria yang dandanannya seperti Syeikh dengan rentetan kalimat kasar yang mencakup kata morder (pembunuh) dan raus (enyah kau).
Australia
Eleanor Foong, perempuan asal Singapura, tak memiliki pengalaman buruk apapun saat bertandang ke Perth, Australia, sebagai turis. Namun, saat ia menempuh studi sebagai mahasiswa di sana, ia pernah dilempari telur busuk dan batu oleh remaja setempat yang menganggapnya berbeda.
India
Perempuan bernama Kaleke yang merupakan keturunan Nigeria-Uganda ini mengaku ilfeel dengan India. Meski pemandangan alam dan warisan budayanya sangat indah, Kaleke risih selalu dipandangi dan dikomentari miring oleh orang-orang setempat karena warna kulitnya.
Spanyol
Pria etnis Afrika-Amerika bernama Eric Johnson ini mengalami momen rasis saat pergi ke Zaragoza, Spanyol, untuk mengurus studi. Saat kembali ke penginapan bersama sang ayah, sekelompok tamu hotel mengatainya dalam bahasa Spanyol Monos negros! yang artinya monyet hitam.