Rabu 18 Jan 2017 18:27 WIB

Sejumlah Seniman Baca Puisi Teaterikal dalam Lakon Manusia Istana

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah seniman yang hadir saat jumpa pers Manusia Istana yang akan ditampilkan Sabtu (28/1) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta
Foto: Wilda Fizriyani
Sejumlah seniman yang hadir saat jumpa pers Manusia Istana yang akan ditampilkan Sabtu (28/1) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah seniman kenamaan Indonesia akan siap menyelenggarakan pembacaan puisi teaterikal berjudul Manusia Istana. Pementasan yang akan menghadirkan Olivia Zalianty, Marcella Zalianty, Cornelia Agatha, Maudy Koesnaedy, Slank dan Toni Q Rastafara ini akan dilaksanakan pada Sabtu (28/1) di Teater Jakarta, Taman Ismail Jakarta.

Pertunjukan ini nantinya akan menampilkan karya-karya dalam antologi buku puisi Manusia Istana dari Budayawan Radhar Panca Dahana. Radhar mengatakan, karya ini sebenarnya serupa dengan lainnya. “Isinya juga sebenarnya bukan mengkritisi tapi prihatin dengan keadaan Indonesia saat ini,” kata Radhar saat Jumpa Pers (Jumpers) Penyelenggaraan Pembacaan Puisi Teaterikal “Manusia Istana” di Jakarta, Rabu (18/1).

Radhar menerangkan, masyarakat Indonesia sesungguhnya sudah dibina selama ribuan tahun oleh nenek moyang, alam dan sebagainya untuk menjadi bangsa kuat. Ditujukkan agar dapat menjadi negara yang kaya raya dalam hal apapun termasuk Sumber Daya Alam (SDA)-nya. Namun sayangnya, kondisi Indonesia belakangan ini seperti babak belur di mata Radhar.

Sejauh ini, dia melihat, nilai kebudayaan Indonesia sudah hancur. Negara yang pada dasarnya memiliki jati diri tapi tidak humanis lagi. Padahal, dia melanjutkan, kebudayaan dalam mempertahankan negara ini sudah terbentuk lama di masyarakat.

Dengan adanya kondisi demikian, Radhar pun mencoba mengekspresikannya melalui karya seni. “Kita ajak masyarakat, politikus, para elit dan penentu kebijakan untuk merenungi keberadaan kita sebagai bangsa yang berkebudayaan,” ujar dia. Dalam hal ini, permasalahan bangsa ini sesungguhnya hanya perlu memahami nilai kebudayaan di Indonesia. Dengan kata lain, bukan sekedar memahami masalah uang, selebrasi dan lain-lainnya dalam membangun negara ini.

“Kita harapkan para penentu kebijakan, para elit, politikus dan sebaginya dapat turun dan datang untuk berdiskusi bersama lewat cara kebudayaan melalui teater dan puisi ini,” tambah dia.

Sebagai informasi, kegiatan ini akan berlangsung selama dua jam pada Sabtu (28/1) pukul 19.30 WIB di Teater Jakarta, Taman Ismail Jakarta. Tiket dapat dibeli melalui www.kiostix.com yang terdiri dari empat kelas penonton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement