REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Guna menunjang sektor pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo akan membangun "tracking" atau jalur untuk tanaman mangrove di Desa Langge, Kecamatan Anggrek.
Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap setempat, Amanda Sunge, Minggu di Gorontalo mengatakan, "tracking mangrove" merupakan program bersama pihaknya dengan CCDP-IFAD dan pemerintah desa.
"Kolaborasi dengan pemerintah Desa Langge bersumber dari APBDes untuk membangun jalur jembatan terbuat dari papan sepanjang 120 meter, ditambah sepanjang 180 meter bersumber dari program CCDP-IFAD," ujar Amanda.
Jadi total "tracking mangrove" tersebut sepanjang 300 meter yang akan dimanfaatkan sebagai destinasi wisata desa.
Potensi ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan asli desa dan daerah, serta diharapkan mampu menumbuh kembangkan semangat masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Disamping itu kata Amanda, pihaknya akan menurunkan tim teknis untuk melakukan pendampingan pembudidayaan kepiting bakau yang juga sangat potensial di daerah ini.
Budidaya kepiting bakau akan diujicobakan di lokasi "tracking mangrove" yang dibentuk menyerupai hati tersebut, didukung dengan penyiapan petak-petak budidaya untuk masyarakat.
Hasilnya uji coba tersebut kata Amanda, akan diserahkan kembali kepada masyarakat selaku pembudidaya di desa tersebut. Sehingga potensi pariwisata dan budidaya kepiting bakau, akan dikolaborasikan agar bisa memajukan desa ini secara signifikan.
Ada beberapa wilayah hutan mangrove di daerah ini yang potensial sebagai destinasi wisata edukasi di Gorontalo. Diantaranya di Kecamatan Tomilito dan Kwandang. Maka diharapkan keberhasilan di Desa Langge akan dilakukan di wilayah potensial lainnya.