REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Madiun dan sekitarnya tentu tak asing dengan roti berbentuk mangkuk yang dikenal dengan roti bluder. Bagi yang rindu dengan roti klasik ini, bisa menemukannya di salah satu stand di Bogasari Expo 2016.
Dewi salah satu pengunjung tak melewatkan kesempatan ini. Ia mengaku kerap membeli Roti Bluder Cokro saat 'mudik' ke kampung halamannya di Surabaya. "Biasanya saya beli ini untuk oleh-oleh kalau sedang mudik ke Surabaya mampir di Madiun," ujarnya saat ditemui di Bogasari Expo, Jumat (16/12).
Menurutnya rasa otentik dari roti ini mengingatkannya akan perjalanan mudik ke kampung halaman. Menemukan roti ini di Jakarta menjadi angin segar tersendiri baginya.
Christine (44 tahun) pemilik Roti Bluder Cokro Jakarta mengatakan resep rotinya masih dikerjakan langsung oleh ibunya. Sang ibu mendapatkan resepnya langsung dari kakaknya di Madiun yang telah mendirikan Bluder Cokro sejak 1989.
Bludder Cokro Jakarta menurut Christine baru didirikan awal 2000 silam. Menggunakan resep yang sama dengan Bluder Cokro Madiun, kini Christine mengembangkan sejumlah varian rasa baru. "Rasa otentik seperti kismis, keju dan cokelat. Sementara varian baru yang kami buat salah satunya rasa ham keju," kata Christine.
Roti Bluder menurutnya memiliki rasa yang berbeda dari kebanyakan roti modern. Sebab roti ini tak menggunakan bahan pengawet maupun bahan obat, sehingga aman di konsumsi anak-anak.
Tekstur roti yang lembut menurut Christine didapatkan dari komposisi mentega dan pengolahan adonan roti. Roti ini memang memiliki tekstur yang sangat lembut dan ringan.
Bluder Cokro Jakarta kini mencoba merambah pasar daring dengan melayani pembelian melalui akun instagram mereka Grannie's Bluder. Roti dijual dengan harga rata-rata 10 ribu rupiah. "Kita belum buka toko tapi sudah melayani penjualan lewat Instagram," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
