REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengajari anak untuk tidak mudah minta beli ini itu memang susah-susah gampang. Namun, Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani mengatakan ada beberapa cara yang efektif.
"Salah satu cara, buat anak berusaha dulu untuk mendapatkan apa yang dia inginkan," ujar Anna saat diskusi bersama media dalam program literasi keuangan "Anak Cerdas" di SDN Bendungan Hilir 12 Jakarta, Selasa (29/11).
Penyandang gelar master dari S2 Psikologi Pengembangan Universitas Indonesia itu mencontohkan, anak bisa diberi tantangan dengan cara seru. Misalnya, anak usia sekolah diberi satu cap stiker jika sudah mengerjakan pekerjaan rumah, lalu dibelikan mainan atau sesuatu yang ia inginkan jika stiker sudah mencapai puluhan.
Cara lain, anak diminta membantu pekerjaan rumah tangga tambahan selain yang biasa ia lakukan jika ingin dibelikan sesuatu. Anna menyebut hal itu menjadi gambaran bagi anak bahwa mendapatkan sesuatu memerlukan upaya dan tidak mudah mendapatkan uang.
Psikolog yang praktik di Klinik Tiga Generasi dan Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI tersebut mengatakan, anak juga perlu diberi tahu untuk mencintai barang-barangnya. Dengan demikian, ia akan merawat apa yang dimiliki dan tidak mudah minta beli mainan yang baru jika rusak.
Mendorong anak membeli apa yang diinginkan dari uangnya sendiri juga sangat penting. Menurut dia, anak bisa didorong belajar berpenghasilan dari jualan kecil-kecilan atau sedikit demi sedikit menabung uang jajan. "Soal uang saku, orang tua harus mengecek betul di lingkungan sekolah anak berapa jumlah uang saku yang tepat, jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil," tuturnya.