Selasa 22 Nov 2016 09:48 WIB

Venesia Bangun Tanggul Laut Tangkal Banjir

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Pria duduk di tengah banjir di Piazza San Marco, Venesia, pada 16 Oktober 2016. Venesia mengalami acqua alta pertamanya tahun ini dengan air naik 93 cm di atas pemukaan laut, menyebabkan sejumlah area banjir.
Foto: EPA
Pria duduk di tengah banjir di Piazza San Marco, Venesia, pada 16 Oktober 2016. Venesia mengalami acqua alta pertamanya tahun ini dengan air naik 93 cm di atas pemukaan laut, menyebabkan sejumlah area banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, VENESIA -- Venisia, Italia sudah sangat identik dengan banjir. Setiap kali memasuki peralihan  musim gugur ke musim semi, kota yang juga dikenal dengan 'kota laut' ini dipengaruhi oleh periode banjir yang disebut dengan 'aqua alta' kenaikan air.

Aqua alta bisa terjadi karena pengaruh astronomi, musim hujan, maupun angin kencang yang mengakibatkan air pasang. Air pasang bisa mencapai laguna Venesia dari laut Adriatik hanya dalan waktu tiga sampai empat jam.

Selama periode aqua alta, bangku-bangku kayu ditata sebagai jalur perlintasan sementara dan pusat-pusat bisnis seperti toko ataupun kafe menutup pintu mereka hingga air kembali surut. Meskipun Venesia selalu bisa mengatasi banjir ini dalam jangka pendek, dikhawatirkan kota ini akan tetap tenggelam jika tidak ada antisipasi jangka panjang.

Seperti diketahui, kota Venesia sudah kerap dilanda banjir sejak beberapa abad silam. Selama beratus-ratus tahun lalu, ketinggian Venesia sudah berkurang sembilan inci dan terus berlanjut hingga 1-2 milimeter per tahunnya. Hal ini disebabkan baik karena gempa tektonik maupun aktivitas manusia di atasnya.

Pada November 1966, setelah banjir besar yang merendam Venesia setinggi enam kaki, pemerintah kota memutuskan untuk membangun sebuah tanggul bergerak yang dapat melindungi kota dari ancaman tenggelam.

Sebenarnya, secara alami Venesia telah terlindung oleh pulau-pulau yang terdapat disekelilingnya untuk menahan gelombang banjir. Namun, pada pintu laguna terdapat celah yang menghubungkan laguna dengan laut bebas. Melalui celah inilah gelombang pasang surut mengalir.

Pembangunan tanggul bergerak atau disebut juga dengan proyek MOSE (Modulo Sperimentale Elettromeccanico) merupakam sistem pertahanan secara terintegrasi yang dikendalikan oleh pintu gerbang untuk mengisolasi laguna Venesia dan laut Adriatik ketika gelompang pasang mencapai tingkat maksimal tiga meter.

Proyek MOSE telah dimulai sejak 2003 lalu. MOSE diharapkan dapat melindungi kota historis ini di masa depan, dilansir dari Amusing Planet.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement