Selasa 15 Nov 2016 14:15 WIB

7 Perilaku Ortu yang Justru Picu Kenakalan Anak

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Ibu muda dan anak kembarnya.
Foto: Republika/Prayogi
Ibu muda dan anak kembarnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku dan karakter anak memang tidak terlepas dari sumbangsih pendidikan orang tua dan lingkungannya. Hal ini termasuk cara orang tua mencoba mengontrol perilaku anaknya dalam sejumlah situasi.

 

Setiap orang tua memiliki cara masing-masing dalam membimbing anak-anaknya yang kadang berperilaku kurang baik. Dari sejumlah cara tersebut, ternyata ada perlakuan orang tua yang tak baik untuk diterapkan. Cara mereka justru memperparah perilaku anak. Adapun perilaku yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut seperti dilansir Life Hack, Selasa (15/11).

Membuat Anak Bahagia di Setiap Waktu

Siapa yang tak ingin membuat anak kesayangannya bahagia? Tentu hampir semua orang tua menginginkannya. Namun perlu diingat juga agar tidak menyenangkan mereka di setiap hal dan waktu. Salah satu contohnya seperti orang tua yang selalu memberikan anak permen di saat mereka kalah bermain dengan temannya.

Orang tua sudah seharusnya memberikan pengalaman suka duka pada anak sebagai persiapannya di masa depan. Setidaknya mereka dapat tahu bagaimana rasanya terluka dan bahagia. Hal seperti ini tentu akan menguatkan karakternya yang jelas akan berguna di saat tumbuh dewasa.

Terlalu Toleransi Ketika Anak Mengeluh

Saat anak menggerutu atau mengeluh tentang gurunya, orang tua tidak seharusnya langsung menjadi tameng anak sebelum mendengar cerita sesungguhnya. Terlebih lagi ketika diketahui bahwa anak Anda yang sebenarnya memiliki masalah. Terlalu menoleransi hal buruk pada anak tentu tidak baik atas pembentukan karakternya di masa depan. Mereka dikhawatirkan akan selalu merasa benar di setiap tindakannya.

Menunjukkan Tempramen Buruk saat Anak Mengamuk

Anak yang mengamuk bukan berarti harus direspons dengan tempramen keras juga dari orang tuanya. Perilaku ini justru akan memperburuk perilaku anak di masa depannya. Untuk itu, upayakan untuk tenang saat menghadapi dan menegur anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement