Selasa 15 Nov 2016 10:02 WIB

Mozaik Luwak di Museum Kopi Slowakia

Kopi luwak menjadi salah satu kuliner eksotis yang dihargai tinggi.
Foto: dok Republika
Kopi luwak menjadi salah satu kuliner eksotis yang dihargai tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Museum Kopi Oravakafe di Slowakia mengabadikan hewan Luwak Indonesia dalam bentuk mosaik. Mozaik hewan tersebut di susun dari ratusan ribu biji kopi yang pengerjaannya membutuhkan waktu selama dua tahun. Pengerjaanya pun dikerjakan secara sukarela.

"Hal itu dilakukan sebagai bentuk kecintaan komunitas kopi Slowakia kepada kopi Indonesia, yang disebutkan bahwa Kopi Luwak identik sebagai kopi asal Indonesia," demikian Sekretaris Dua Pensosbud KBRI Slowakia, Dhanny Perkasa, Selasa (15/11).

Museum Oravakafe menjadikan sekitar 4,5 juta biji kopi sebagai mozaik untuk menghiasi interior salah satu sisi dinding museum. Pemilik museum, Roman Florek mengatakan Kopi Luwak identik sebagai kopi asal Indonesia. "Sebagai bentuk kecintaan komunitas kopi Slowakia kepada kopi Indonesia, kami mendedikasikan Mosaik Luwak untuk menghiasi salah satu sisi dinding museum Oravakafe," ujar Roman Florek sang pemilik museum.

Dia mengatakan seluruh pengerjaan mosaik membutuhkan waktu selama dua tahun. Dikerjakan secara sukarela, melibatkan keluarga dan teman-teman yang bertekad untuk penyelesaian proyek ini.

Museum Oravakafe, merupakan museum kopi pertama di Slowakia. Lokasinya terletak di Kota Kru'etnica, sekitar 300 kilometer Timur Laut Bratislava. Lokasinya dekat dengan perbatasan Polandia dan menampilkan 537 hasil produksi dari seluruh dunia serta juga memamerkan peralatan pengolahan kopi yang dinilai antik.

Pada acara pembukaan, Museum Oravakafe mendaulat Dubes RI untuk Republik Slowakia, Djumantoro Purbo menjadi pelindung atau disebutnya sebagai "Godfather of Coffee Museum." Ini merupakan bentuk penghormatan kepada Dubes Djumantoro atas upayanya memajukan kopi Indonesia di Slowakia. "Hari ini merupakan kehormatan bagi kami karena Dubes Djumantoro dapat hadir dan turut membuka Museum Oravakafe secara resmi," ujar Roman.

Dubes Djumantoro Purbo mengatakan kehadirannya pada acara pembukaan museum selain merupakan bentuk penghormatan kepada Museum Oravakafe, juga wujud dari persahabatan komunitas kopi Slowakia dan komunitas kopi Indonesia, yang memuji dan menempatkan tinggi eksistensi kopi Indonesia di Slowakia.

"Kita juga berbangga mendapati betapa besarnya cinta komunitas kopi Slowakia kepada kopi Indonesia, khususnya kopi Luwak," ujar Dubes Djumantoro.

Karena keunikannya, Museum Oravakafe memperoleh penghargaan Museum Rekor Slowakia, yaitu sebagai karya mosaik terbesar (rekor sebelumnya 30 meter persegi) dan museum pertama memamerkan 537 jenis produk dan peralatan antik terkait kopi.

Museum Oravakafe juga meluncurkan buku karya seorang ahli kopi asal Slowakia, Jozef Augustin. Agustin secara atraktif menggambarkan sejarah, penanaman, pemrosesan kopi, sampai misteri memanggang sehingga dapat menciptakan kopi yang enak dan berkualitas super. Augustin juga menceritakan sejarah, jenis, penanaman, dan pengolahan kopi di Indonesia di dalam bukunya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement