REPUBLIKA.CO.ID, Seoul sepertinya menjadi kota lengkap yang dapat memanjakan wisatawan baik asing maupun domestik. Memiliki banyak pusat perbelanjaan, pusat kesenian, bahkan yang tak kalah penting Seoul memiliki banyak objek wisata sejarah seperti kuil atau istana. Berikut penjelasannya dikutip dari Korea Tourism Organization (KTO).
Wisata Sejarah
1. Istana Gyeongbokgung
Dari tanggal 24 September hingga 28 Oktober, Istana Gyeongbokgung dibuka untuk malam hari, sehubungan dengan Korea Creative Content Agency yang menawarkan malam khusus untuk wisatawan. Acara ini menggunakan warisan budaya dengan cara baru untuk menciptakan suasana artistik yang menarik bagi pengunjung baik domestik maupun asing. Melalui kerjasama ini teknologi digital dan kepekaan artistik, pengunjung dapat melihat dan mengalami sisi baru dari Istana Gyeongbokgung.
Istana Gyeongbok adalah sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan. Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar dibangun oleh Dinasti Joseon. Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410 ribu meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani Myeongseong oleh mata-mata Jepang pada tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali.
Pada tahun 1911, pemerintahan Jepang yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk Gubernur Jenderal Korea di depan Ruangan Tahta. Bangunan utama dari Istana Gyeongbok termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang memiliki kolam bunga teratai dan bertiangkan 48 buah tonggak granit.
Istana Gyeongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum of Korea) berdiri di dalamnya. Banyak rakyat Korea yang berharap pemerintahnya dapat mengembalikan bentuk asli istana. Berkat kerja keras arkeolog, 330 bangunan berhasil dibangun kembali.
2. Museum Nasional Rakyat Korea
Museum Rakyat Nasional Korea atau National Folk Museum of Korea adalah sebuah museum yang terletak di halaman Istana Gyeongbok, Seoul, Korea Selatan. Museum ini mengoleksi sebanyak 2.240 artefak dan alat-alat yang digunakan oleh masyarakat Korea pada masa lalu sampai sekarang. Bangunan museum ini didesain mengikuti arsitektur bangunan-bangunan kuil Buddha terkenal di Korea. Misalnya, bagian depan museum dirancang menyerupai dua buah jembatan batu di Kuil Bulguk, dan bagian utama bangunan adalah pagoda kayu lima tingkat yang menyerupai Aula Palsang di Kuil Beopju. Sayap bangunan di sebelah timur mengikuti desain Aula Mireuk di Kuil Geumsan dan sayap barat menyerupai Aula Gakhwang di Kuil Hwaeom.
Ketika masuk ke tempat ini, terdapat ruang terbuka yang memamerkan gedung-gedung tua seperti tiang totem kuno yang digunakan untuk melindungi desa dan benda-benda lainnya. Ini adalah pintu utama Anda akan disambut oleh Museum Rakyat Korea. Sesudah itu Anda dapat menikmati lebih banyak benda menarik di dalam museum. Sebanyak 4.000 benda bersejarah ada di dalam museum ini. Mulai dari zaman pra sejarah sampai pendudukan Jepang. Selain itu, Anda juga bisa menyaksikan siklus pertanian masyarakat Korea pada masa lampau. Juga, di dalam museum ini pada akhir pekan akan menampilkan pertunjukan kesenian yang diiringi dengan alat musik tradisional Korea.
Bagi Anda yang tidak suka dengan museum, begitu datang ke tempat ini, Anda justru akan berubah pandangan terhadap museum. Tempat ini menawarkan banyak keingintahuan tentang kebudayaan Korea. Anda akan belajar kebudayaan tanpa merasa bosan dengan penjelasan sejarah yang ada. Selain menyenangkan, untuk masuk ke objek wisata ini juga tidak dipungut biaya alias gratis. Biaya masuknya sudah tercakup dalam biaya masuk Istana Gyeongbokgung. Jadi Anda bisa bebas mengunjungi tempat ini.
3. Desa Tradisional Bukchon Hanok
Anda ingin mendapatkan pengalaman berbeda ketika datang ke Seoul? Datanglah ke desa tradisional Bukchon Hanok. Disini, Anda akan dibawa pada suasana masa lalu Korea Selatan. Dikelilingi oleh Istana Gyeongbokgung, Istana Changdeokgung dan Kuil Jongmyo, Desa Bukchon Hanok adalah rumah bagi ratusan rumah tradisional yang disebut 'hanok' yang menjadi kenangan saat Dinasti Joseon.
Nama, 'Bukchon,' yang secara harfiah diterjemahkan 'desa bagian utara,' muncul sebagai lingkungan desa yang terletak di utara berdekatan dengan dua landmark Seoul yang signifikan, Sungai Cheonggyecheon dan Jongno. Hari ini, banyak dari hanoks (rumah adat korea) ini beroperasi sebagai pusat kebudayaan, penginapan, restoran dan rumah teh, memberikan pengunjung kesempatan untuk mengalami, belajar dan membenamkan lebih dalam budaya tradisional Korea.