REPUBLIKA.CO.ID, TEPI LAUT -- Masyarakat Kota Tanjungpinang kini punya destinasi wisata baru, yakni Gedung Gonggong yang terletak di Tepi Laut Tanjungpinang. Gedung Gonggong terlihat megah dan mewah dengan design modern. Hampir menyerupai kulit luar gonggong hewan molusca yang hidup diperairan Tanjungpinang.
Gonggong juga menjadi ciri khas makanan Tanjungpinang yang kaya akan sumber protein tinggi. Kabarnya, gonggong hanya dapat ditemukan di perairan Tanjungpinang dan sekitarnya saja. Terbukti, gonggong memang sulit ditemukan di pesisir pantai timur Bintan, misalnya di pantai Trikora.
Kini, gonggong sudah menjadi makanan khas Tanjungpinang. Hari ini, dibuatkan pula gedung gonggong yang akan menjadi icon baru pariwisata di Tanjungpinang. Meski baru dibuka pintu pagar seng Gedung Gonggong Tepi Laut, Kamis (27/10) sore, ternyata menarik minat masyarakat yang ingin melihat langsung Icon Kota Tanjungpinang.
Konon kabarnya gedung itu akan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada 29 Oktober 2016 mendatang. Gedung Gonggong Tepi Laut sudah menjadi pilihan warga untuk berekreasi dan bersantai bersama keluarga sembari memandang keindahan matahari terbenam ditepi pantai.
Selfie, tentu saja menjadi aktivitas utama warga yang berkunjung sore itu. Pengunjung terlihat antusias mencari view yang indah dari setiap sudut gedung agar menjadi objek menarik untuk berfoto dan berselfi ria bersama keluarga ataupun teman-teman.
Gedung gonggong tampak sedang digesa pembangunannya. Memasuki kawasan gedung gonggong, anda akan melihat indahnya pemandangan alam laut yang terbentang, ditambah dengan indahnya Masjid Pulau Penyengat. apalagi menjelang sore, ketika matahari mulai terbenam, suasana sunset dan angin yang bertiup sepoi-sepoi memberi kesan menyenangkan saat kita berada di Kota Tanjungpinang.
Destinasi tersebut tentunya menambah jumlah tempat rekreasi yang ada di Tanjungpinang dan Bintan. Selain gedung gonggong, di Tanjungpinang Timur juga sedang dibangun Taman Batu X yang terletak di pinggiran Terminal Sei Carang.
Hmmm..makin indah saja Kota Tanjungpinang, tapi ingat warisan peradaban abad ini harus tetap dipelihara dan dilestarikan. Perlu komitmen yang kuat untuk tidak merusak sedikitpun apa yang telah dibangun bersama masyarakat itu.