Rabu 26 Oct 2016 19:01 WIB

Belajar Aliran Manajemen Keuangan

Mengatur manajemen aliran uang.
Foto:
Mengatur manajemen aliran keuangan.

2. Uang Keluar

Uang keluar terdiri dari uang di tangan dan uang di persediaan, yang meliputi :

a. Uang di tangan (cash in hand)

Ada isitlah profit is the king, but cash is the queen, seorang raja tidak bisa menduda lama begitu ditinggal sang permaisuri, tetapi seorang ratu akan tetap berkuasa tanpa adanya sang raja di sampingnya. Artinya dengan cash kita bisa memegang kendali usaha kita, apalagi jika punya free cash (OCF-ICF), artinya usaha kita sudah sangat sehat.

Uang di tangan ini meliputi : 

- Gaji dan Upah (Pembayaran kepada karyawan)

Uang dibayarkan kepada karyawan atau staf yang secara langsung berkecimpung dalam kreasi produk atau jasa kita, gaji dibayarkan kepada staf sebagai nominal tetap bulanan atau pekanan (berdasarkan pada angka tahunan), Upah dibayarkan kepada kontraktor untuk pekerjaan per jam, harian atau pekanan. Intinya untuk tahap awal disarankan tidak harus punya fixed cost, jika memang bisa dioutsorching-kan.

- Overhead/pengeluaran tambahan (Pembayaran tagihan)

Biaya reguler harian, Biaya sewa dari aset komersial, Tagihan peralatan (air, listrik, bensin, telefon, internet, alat-alat kantor dan ATK), gaji dan upah untuk karyawan yang tidak secara langsung terlibat dalam pembuatan barang dan jasa (disebut buruh tidak langsung).

- Pembayaran pinjaman (Utang jasa dan profit pemegang saham)

Bagi hasil/sewa dari kesepakatan jangka panjang (diperbankan konvensional disebut bunga) untuk pembelian aset dan kesepakatan jangka pendek untuk modal berjalan, pembayaran pada modal dipinjam, komisi yang dibayarkan untuk factoring companies, kas yang didistribusikan kepada para pemegang saham via pembelian kembali saham dan pembayaran deviden (jika sudah masuk bursa saham).

b. Uang di persediaan (inventory)

Supliers

Pembayaran untuk material dan jasa-jasa : Biaya bahan mentah yang diperlukan untuk memproduksi barang untuk di jual, Biaya persediaan, impor atau lokal, Fee untuk jasa seperti konsultasi atau iklan untuk menghasilkan pendapatan, Pembayaran kontraktor yang terlibat dalam pembuatan barang dan jasa.

Pajak

Pembayaran kepada lembaga pajak berwenang. Pajak perusahaan berdasarkan kepada laporan keuangan tahunan, Pajak payroll yang dibayarkan oleh karyawan atas nama atasan, Pajak penjualan atas produk atau jasa, Berbeda dari negara ke negara tergantung pada kebijakan pajak. 

Peralatan

Pembelian aktiva tetap. Yakni biaya gedung dan peralatan seperti komputer, telefon, perabitan kantor, kendaraan, pabrik dan mesin-mesin, Penyusutan yang berimbang. Uang keluar untuk membayar karyawan, sewa dan peralatan, suplier dan bagi hasil kerja sama dan lainnya. Timing adalah kuncinya, memiliki cukup uang masuk untuk membayar tagihan tepat waktu akan menjaga perusahaan tetap lancar.

Ini adalah pola dasar dalam aliran manajemen keuangan, untuk lanjutannya akan kita bahas pada lain kesempatan.  Poin sangat pentingnya adalah Anda kuasai OCF +, agar tidak minus saja itu sudah baik.

 

Selamat menjalankan manajemen keuangan! 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement