Rabu 26 Oct 2016 19:01 WIB

Belajar Aliran Manajemen Keuangan

Mengatur manajemen aliran uang.
Foto:
Mengatur manajemen aliran uang.

Sekarang kita membahas cash flow management. Cash flow, sering juga di sebut manajemen arus kas berarti memahami dari mana uang kita berasal.

Ada 3 sumber cash yang kita kenal, yakni :

1. Operating cash flow (OCF), yakni menghasilkan cash dari operasional bisnis, seperti sales (penjualan produk atau jasa).

2. Investing cash flow (ICF), yakni menghasilkan cash dari Investasi perusahaan dalam bentuk aset fixed, misalnya alat atau properti perusahaan.

3. Financing cash flow (FCF), yakni menghasilkan cash dari pembiayaan, misalnya bank, investor, rentenir dan lain-lain.

Walau sama-sama cash, yang satu sangat kita rindukan, tetapi yang lainnya sebaiknya kita hindari.

 

Cara bekerja Cash Flow

Cara bekerjanya cash flow, bisa kita lihat dari uang masuk dan uang keluarnya.

1. Uang Masuk

Uang masuk ini terdiri dari :

a. Modal

Jika modal selalu identik dengan uang, maka modal dalam bentuk pikiran, tenaga, tim dan lainnya cenderung diabaikan.  Padahal modal dalam bentuk di ataslah yang lebih banyak berperan, di luar dari modal dalam bentuk uang tadi. Sebagai sebuah usaha, tentu seorang pengusaha atau calon pengusaha ingin uang yang diinvestasikannya menghasilkan profit. Sikap mental itu tidak salah, tetapi bahwa berusaha bisa profit atau loss adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindarkan, tinggal bagaimana meminimalisir risiko sehingga usaha tetap bisa berjalan.

Dalam konteks motivasi keuangan, seorang yang mau berusaha tidak boleh menghabiskan modal-nya di awal, harus dana cadangan usaha atau Emergency Fund for Business.

Modal tadi diperuntukkan sebagai :

- Sumber utama cash flow untuk permulaan.

- Sebagai suntikan cash tambahan setelah permulaan bisnis atau pada tahap kunci pertumbuhan perusahaan.

- Dikenal juga sebagai cash flow dari kegiatan Investasi (dalam konsep ICF).

b. Pinjaman

Uang masuk yang lain juga didapat dari pinjaman atau pembiayaan. Pinjaman dari lembaga keuangan (bank, modal ventura, koperasi dan lainnya) berdasarkan evaluasi ketika usaha sudah berjalan 1-2 tahun dan telah melewati death valley trap.

Pinjaman ini diperuntukkan :

- Modal pinjaman berjalan yang berkurang dengan diantisipasi uang masuk sebagai kolateral (jaminan).

- Uang muka dari invoice-invoice penjualan dari perusahaan penagihan.

- Penarikan uang jangka pendek.

- Disebut sebagai uang masuk dari kegiatan keuangan (dalam konsep FCF).

c. Pendapatan dari sales (penjualan)

Sebuah usaha, akan melewati 4 tahapan, yakni aset akan menghasilkan sales, dari sales ini kita akan mendapatkan profit, dari profit inilah baru kelihatan cash alias uang tunainya. Banyak pengusaha pemula (start up) bahkan pengusha kawakan yang sudah bertahun-tahun memiliki usaha, hanya sampai memahami hingga profit.

Parameternya sederhana saja, ketika sales meningkat, logikanya profit akan di dapatkan. Tetapi banyak pengusaha hari ini yang profitnya besar, tetapi uang tunainya tertahan di konsumen dalam bentuk piutang (AR/Account Receivable), atau digunakan untuk biaya promosi sehingga setiap bulan selalu kesulitan untuk membayar gaji karyawan dikarenakan ketiadaan uang tunai dan lainnya.

Agar punya cash dari barang dan jasa yang terjual, maka :

- Pendapatan didapat dari kegiatan operasional inti.

- Dasar keuntungan, tidak harus dibayar, tidak seperti pinjaman atau modal.

- Perusahaan harus dapat merubah pendapatan menjadi kas (dibayar) untuk mempertahankan cash flow (perlu TEGAS dalam menagih piutang).

- Dikenal juga sebagai cash flow operasional (OCF).

Ringkasnya, cash flow didapatkan dari penjualan produk dan jasa, dari pinjaman, modal, Investasi dan sumber lainnya.  Jangan fokus pada ICF dan FCF tetapi fokuslah pada OCF.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement